Pertanyaan:
Apakah smart card itu? Apa bedanya smart card dengan kartu chip yang digunakan pada telepon umum kartu.
Muharto, Surabaya
Jawaban:
Smart card sebenarnya merupakan solusi, agar masyarakat pengguna kartu dapat merasa aman dan terlindungi ketika melakukan transaksi digital melalui jaringan informasi. Smart card, atau kartu cerdas, ada dua macam, yaitu kartu memori dan kartu mikroprosesor. Berkat kemajuan dalam teknologi rangkaian terintegrasi (integrated circuit), maka kartu cerdas dapat difabrikasi dari chip silikon berbentuk dan setebal kartu kredit.
Karena itu, kartu memori ini sering disebut sebagai kartu chip yang digunakan pada telepon umum. Di Surabaya saat ini akan semakin banyak dipasang telepon umum kartu (TUK) yang menggunakan kartu chip. Sebelum ini sudah banyak dikenal masyarakat TUK yang menggunakan kartu magnetis. Dibandingkan dengan kartu magnetis, kartu chip ini berukuran lebih kecil tapi lebih tebal, karena mengandung chip memori, sehingga tidak mudah lentur dan rusak. Di dalam chip memori ini tersimpan sejumlah pulsa. Jelas, untuk menggunakan pulsa yang tersimpan di dalam kartu chip diperlukan pesawat telepon khusus yang dapat membaca isi pulsa kartu chip itu, yang mekanismenya berlainan dengan pesawat TUK kartu magnetis. Karena itu, kartu magnetis juga tidak dapat dipergunakan pada pesawat TUK kartu chip. Menurut informasi, PT Telkom sudah menghentikan pemasangan TUK model kartu magentis dan mengembangkan jumlah TUK versi kartu chip dengan jalan menggandeng 4 perusahaan sebagai pemasok sekaligus yang melaksanakan pemeliharaannya atas dasar pola bagi hasil.
Kartu cerdas yang kedua adalah kartu mikroprosesor. Kartu cerdas ini mengandung komponen yang lebih banyak lagi dibandingkan dengan kartu memori. Di dalamnya mengandung CPU, ROM, RAM, EEPROM, dan sistem keamanan (sekuriti) rahasia di balik kartu ini. Semua komponen itu difabrikasi di dalam sebuah chip tunggal menjadi sebuah kartu cerdas mengikuti standar ISO 7816-X.
Di dalam kartu ini tersimpan hubungan khusus. Yaitu hubungan antara card issuer (penerbit kartu) dengan card holder (pemegang kartu) yang muncul setiap kali kartu cerdas tsb dipergunakan untuk melakukan transaksi. Dari pihak card issuer berbentuk nama, logo, warna, fungsi dan nilai. Sedangkan untuk pihak card holder tersimpan nama, detil, data khusus, serta nilai kegunaan tertentu.
Dalam hal fungsi, smart card mempunyai kemampuan menyimpan dan melakukan ulang fasilitas untuk pengguna kartu seperti layaknya suatu interface (antar muka) antara manusia dan mesin. Selain itu kartu cerdas ini dapat menyimpan rahasia dengan aman data pribadi penggunanya. Karena, sistem sekuriti kartu cerdas itu mengandalkan keamanan intrinsik dengan kemampuan crypto dan ketepatan obyek. Ciri keamanan intrinsik itu dapat terlihat dari adanya prosesor chip tunggal yang mengendalikan seluruh input/output tanpa gangguan eksternal dan pendeteksian terakhir. Sedangkan ketepatan objek diatur dengan seperangkat aturan otoritas yang rumit, misalnya personal identification number (PIN), otentik dinamik, dan keamanan pesan.
Kartu cerdas dengan mikroprosesor ini sudah banyak digunakan sebagai SIM card untuk telepon genggam GSM, sebagai kartu kredit atau kartu debet, dan sebagai kartu ATM.