KLINIK Minggu, 6 Juli 1997 |
Jawa Pos |
Jawab:
Pada dasarnya setiap gelombang elektromagnetik memang dapat mengganggu perangkat elektronik lainnya. Gangguan semacam itu sering disebut harmful interference, interferensi yang merusak. Contohnya, banyak orang yang mengeluh ketika sedang asyik-asyiknya menonton televisi, tiba-tiba gambar di layar televisinya menjadi rusak. Karena stasion radio amatir di tetangga sebelahnya mengudara. Rupanya amatir radio itu kurang memperhatikan kondisi teknisnya, sehingga pancaran gelombang elektromagnetiknya telah mengganggu kenikmatan menonton tetangganya.
Demikian pula halnya dengan pacu jantung. Pacu jantung merupakan alat bantu untuk jantung yang denyutnya tidak teratur dan yang kecepatan denyutnya menurun. Pacu jantung itu perangkat elekronik yang berfungsi sebagai pembangkit pulsa digital. Pulsa digital ini yang digunakan untuk memacu denyut jantung yang tidak normal sehingga kembali berdenyut secara normal. Hanya dokter spesialis jantung yang tahu berapa lebar pulsa dan berapa amplitudonnya yang tepat untuk seorang pasien yang memerlukan pacu jantung itu.
Selain menerima, ponsel juga memancarkan gelombang elektromagnetik. Terhadap pacu jantung, gangguan gelombang elektromagnetik yang dipancarkan ponsel dapat merusak pulsa digital. Sehingga repetitive pulse frequency (RPF) dari pacu jantung menjadi kacau. Meskipun bersifat sementara, yaitu pada ketika terjadi interferensi gelombang elektromagnetik, adanya gangguan itu perlu diperhatikan, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Memang tidak semua ponsel bisa mengacaukan pulsa digital dari pacu jantung. Ponsel dengan kualitas unggul sudah dirancang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk pemancaran gelombang elektromagnetik. Demikian pula tidak semua pacu jantung mudah dipengaruhi gelombang elektromagnetik. Di dalam pacu jantung sudah dilengkapi dengan filter-filter untuk menapis masuknya gelombang elektromagnetik itu. Namun, pada saat dilakukan dialing dan deringan, timbul tegangan pulsa spike yang tajam dengan spektrum frekuensi yang lebar. Sehingga ada juga frekuensi yang bisa lolos meliwati filter-filter itu.
Kemudian masalah kuat medan gelombang elektromagnetik ponsel. Kalau ini tergantung pada seberapa dekat ponsel itu terhadap posisi pacu jantungnya. Semakin dekat, semakin besar kuat medannya, dan semakin besar kemungkinan terjadinya interferensi. Karena itu, untuk menghindari hal yang tak diinginkan, dianjurkan untuk menjauhkan ponsel dari pacu jantung. Terutama bila sedang melakukan dialing atau sedang berbicara. Ada juga yang menganjurkan, sebaiknya menggunakan ear-phone ketika berbicara untuk menjauhkan pacu jantung dari ponsel. Dan kalau membawa ponsel, jangan ditaruh dalam saku kemeja kiri. Masukkan saja ke dalam tas.
Menurut laporan hasil penelitian di Amerika Serikat, frekuensi timbulnya interferensi gelombang elektromagnetik yang terjadi pada ponsel dengan sistem digital (23,7 persen) lebih besar dibandingkan dengan yang terjadi pada ponsel dengan sistem analog (2,5 persen). Jadi bagi penyandang pacu jantung yang cocok gunakan ponsel dengan sistem analog.