Pertanyaan:
Apakah MPEG itu.
Moch. Kaelani, Surabaya
Jawab:
Sejak banyak dibicarakan menggenai Video-CD, kita sering mendengar istilah MPEG. Tapi, karena ada beberapa varian, timbul beda pendapat dalam menentukan standar internasional untuk MPEG itu. Pada mulanya MPEG (Motion Picture Experts Group) itu hanya dikenal di kalangan komputer saja. MPEG adalah standar kompresi untuk audio, video, dan data yang dikeluarkan oleh International Telecommunication Union (ITU) dan International Standard Organization (ISO). Aslinya ada empat macam yang berlainan, MPEG-1 sampai MPEG-4. Empat macam yang berlainan itu tidak dirancang untuk memperbarui versi yang sebelumnya. Tapi, sebagai varian MPEG yang berdiri sendiri untuk menanggapi masalah bandwith dan kualitas video digital.
MPEG sekarang ini mempunyai tiga keunggulan utama yang tidak terdapat pada sistem codec (compression/decompression) yang lain. Yang pertama, MPEG menawarkan kompatibilitas di seluruh dunia, karena MPEG dirancang sebagai awal dari suatu standar internasional. Kompatibilitas internasional ini jangan dikelirukan dengan sub-standar MPEG yang berlainan, termasuk Video-CD dan DVD yang akan datang. Setiap subset ini menggunakan MPEG, tapi dengan standar MPEG yang semakin sempit tergantung dari kecepatan data atau kriteria yang lain. yang kedua, MPEG menawarkan rasio kompresi yang lebih besar dibandingkan dengan format yang lain, mengurangi ukuran video input dengan rasio sampai 200 banding 1. Yang terakhir, dan yang terpenting, MPEG menawarkan kompatibilitas dan kompresi ini dengan pengorbanan kualitas yang paling sedikit.
Kelompok Pakar Gambar Bergerak (Motion Picture Experts Group) dalam setahun mengadakan pertemuan sekitar empat kali untuk menghasilkan suatu standar kompresi. Standar MPEG tidak menentukan bagaimana kompresi harus dikerjakan, sehingga manufaktur harus memikirkan optimasi proses kompresinya supaya hasil encodingnya lebih unggul dibandingkan dengan yang lain. Dalam produksi MPEG terdapat dua tahap utama : encoding dan decoding. Tahap yang pertama, proses encoding video menjadi deretan bit (bitstream) MPEG yang dapat dilaksanakan dengan jalan menggunakan sumber video apa saja, termasuk video yang sudah diolah dan diedit dengan codec Motion-JPEG (M-JPEG) yang terkenal dewasa ini. Tahap yang kedua, proses decoding bitstream MPEG supaya dapat deretan bit itu dapat dipertontonkan. Seperti halnya produksi CD-ROM, tahap proses encoding atau menulis jauh lebih mahal dibandingkan dengan tahap proses decoding. Karena itu tahap proses encoding diserahkan pada perusahaan jasa dengan mesin khusus yang mahal. Tapi, suatu kecenderungan seperti itu mulai berubah.
Suatu bistream MPEG biasanya terdiri dari tiga lapisan, masing-masing untuk video, audio, dan sistem. Lapisan untuk sistem mengandung informasi mengenai sinkronisasi, random access, manajemen buffer untuk menghindari terjadinya overflow dan underflow, dan suatu time-stamp untuk setiap frame video. Proses encoding untuk lapisan-lapisan yang berlainan ini dapat dikerjakan secara simultan atau tidak, kemudian dijalin bersama dengan proses yang dinamakan multiplexing (muxing). Sebaliknya, proses mengurai bitstream yang terdapat di dalam lapisan-lapisan itu dinamakan demultiplexing (demuxing). Pada beberapa sistem, proses muxing dikerjakan secara real-time dalam tahap encoding, sedangkan pada sistem yang lain masih dilakukan secara manual.
Kehadiran MPEG berada pada suatu titik dimana penurunan biaya manufaktur sekarang ini, akibat dari semakin rendahnya harga chip, telah menimbulkan persaingan harga di pasaran, sehingga proses encoding dapat terjangkau. Baik encoding maupun decoding dapat dilaksanakan dengan solusi secara perangkat lunak maupun dengan secara perangkat keras. Solusi secara perangkat lunak biasanya jauh lebih lambat dengan kualitas yang lebih rendah dibandingkan solusi yang berbasis perangkat keras. Karena itu solusi perangkat lunak jarang digunakan.
MPEG telah berkembang dari sebagai teknologi masa depan yang memberi harapan sampai menjadi sesuatu yang esensi untuk masa yang akan datang.