PadepokanVirtual's
Serambi MADURA
Internet Based Virtual Life-long Learning Environment

January 25, 2000

     

Ta' Enga' Ghi' Lamba', Roh

Webmaster

Iskandar Zulkarnain
Chief Executive Editor

Editor menerima sumbangan informasi, berita, dan artikel yang berhubungan dengan Madura.

Informasi

Artikel

PadepokanVirtual

Jajak Pendapat

Jembatan SURAMADU
Perlukah jembatan Surabaya-Madura dibangun?

Perlu
Tidak perlu
Tidak tahu


Current Results

Serambi MADURA
Apa Kesan Anda Terhadap Isi
Serambi MADURA

Sangat Bermanfaat
Bermanfaat
Kurang Bermanfaat



Current Results


Serambi Madura

     


Risa Mantu Pak Broto
PARA pemeran serial televisi Losmen, berkumpul kembali dalam bingkai: Reuni. Tapi keluarga Mang Udel dan Mieke Wijaya ini ketambahan anggota baru, Risa Ekawati, 23 tahun, yang berperan sebagai istri Mathias Muchus. "Peran ini betul-betul menantang," katanya kepada Carry Nadeak dari Gatra, di sebuah kafe di kawasan Jakarta Selatan, Kamis pekan lalu. Dalam sinetron arahan Ray Sahetapi ini, Risa harus memerankan dua karakter. Bermula sebagai istri Jawa pengabdi suami. Tapi karena sang suami serong, ia pun jadi pemberontak, depresi berat, dan berakhir di rumah sakit jiwa. Risa masuk Reuni setelah ia main dalam sebuah iklan yang dibuat rumah produksi Dewi Yull -- istri Ray Sahetapi. Dewi melihat potensi gadis asli Sampang ini.

Madura Layak Jadi Propinsi
DPR segera mengkaji tuntutan beberapa daerah yang ingin menjadi propinsi. Termasuk Madura, yang dinilai memenuhi syarat menjadi propinsi karena pontensi daerahnya relatif mampu untuk hidup sendiri berkaitan dengan pelaksanaan otonomi daerah.

LSM Akan Awasi Proyek Penghijauan Rp 832,8 Juta
Proyek penghijauan untuk tahun anggaran 1999/2000 di Kabupaten Sampang, yang kucuran dananya sebesar Rp 832, 8 juta akan mendapatkan pengawasan langsung dari beberapa LSM pendamping. Diikutsertakannya LSM-LSM ini, menurut Kepala Dinas Perhutanan dan Konservasi Tanah (DPKT) Sampang Ir. Maryoso, bertujuan untuk mengoptimalkan pengawasan pelaksanaan proyek di lapangan.Menurut Maryoso, dari keseluruhan dana sebesar Rp 832,8 juta tersebut, Rp 549 juta diantaranya langsung dicairkan kepada rekening KT (Kelompok Tani) masing-masing. Sedangkan sisanya sebesar Rp 283 juta digunakan untuk biaya umum.

Dugaan Ada Kuburan Massal
di Pesongsongan, Benar

Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Sumenep menyambut baik upaya GP. Ansor Sampang yang ingin membuka tabir Tragedi Pemilu '97, yang diduga telah meminta banyak korban tak berdosa. Pembina GP Ansor Sumenep Rasyidi Johan saat ditemui Radar Madura di kediaman Ketua PPP Pasongsongan, K. Aziz mengatakan siap membantu Tim Pecari Fakta (TPF) GP Ansor Sampang.''Keinginan GP Ansor Sampang, saya kira sangat baik dan patut diberi jempol," ujarnya. Menurutnya, Tragedi Pemilu '97 tersebut benar-benar tak akan dilupakan sepanjang hidupnya. ''Kalau ada upaya serius untuk mengungkap tragedi Sampang saat pemilu '97, saya selaku pembina GP Ansor, sekali lagi siap untuk bekerja sama mengungkapnya," tambah aktivis yang menjadi advokasi kasus Kedungombo dan Tragedi Nipah itu.

Isu Kuburan Masal, Konspirasi Politik
Jatuhkan Fadhilah

Ketua LPML (Lembaga Pembangunan Masyarakat dan Lingkungan) Sampang Drs M Rasyad Manaf mengatakan, seiring dengan semakin dekatnya proses pemilihan bupati Sampang, pihaknya menilai ada konspirasi politik dari pihak-pihak tertentu yang ingin menjatuhkan H. Fadhilah Budiono. Hal itu kalau dibiarkan akan mencoreng proses pemilihan bupati Sampang secara fair, obyektif, dan demokratis. ''Malah saya melihat cara-cara mereka sudah terlalu jauh dengan ikut melibatkan media massa untuk mendukung kepentingan politiknya. Namun, kalau mereka bisa membuktikan semua pernyataan, terutama tentang kuburan masal, berarti tengara saya ini tidak benar. Tetapi kalau tidak, mereka harus mempertangungjawabkannya kepada publik," tegasnya.

Kapolwil: Provokator Coba Guncang Madura
Jajaran Polres Bangkalan kemarin mengadakan acara halalbihalal. Acara tersebut juga dihadiri oleh seluruh jajaran Muspida Bangkalan, ulama, dan tokoh masyarakat Bangkalan. Juga, tampak hadir Kapolwil Madura Kol Pol Drs Djoko Satriyo.Kapolwil Djoko Satryo dalam kesempatan itu menyinggung adanya indikasi bahwa provokator sudah membikin ulah di Madura. ''Akhir-akhir ini Madura coba diguncang oleh para provokator atau siluman yang tak jelas,'' ungkap Djoko.

Para Tokoh Agama di Pamekasan
Mulai Buruk Sangka

Buntut selebaran gelap yang bertebaran di Kota Pamekasan tampaknya masih belum usai. Para tokoh agama di Pamekasan mulai buruk sangka terhadap pembuat selebaran gelap itu. Hal ini membuat Bupati Pamekasan Drs Dwiatmo Hadiyanto merasa prihatin dan menawarkan diri sebagai mediator dalam forum musyawarah antartokoh agama di Pamekasan. Dalam minggu terakhir ini, sejumlah kiai NU di Pamekasan menilai pembuat selebaran gelap itu berasal dari kiai keras. Penilaian semacam itu kali pertama muncul dari Ketua PW NU Jatim KH Drs Ali Maschan Musa Msi yang menyebut isi selebaran gelap ulah kelompok Islam formalis Buntutnya, para kiai PPP Pamekasan minta klarifikasi penilaian Ketua PW NU Jatim itu.

Fadhilah Bantah Terlibat Tragedi Pemilu '97
Bupati Sampang H. Fadhilah Budiono membantah tuduhan GP Ansor Sampang (Drs H. Djakfar Shodiq) yang menuduh dirinya punya andil besar terhadap terjadinya Tragedi Pemilu 1997 lalu. Hal tersebut, disampaikan H. Fadhilah Budiono di sela-sela acara halalbilhalal DPRD Sampang dan jajaran Muspida di gedung DPRD Sampang, kemarin.Menurut Fadhilah, tuduhan tersebut salah alamat. Karena, jelasnya, yang bertanggung jawab terhadap keamanan saat itu adalah pihak militer. Saat itu, tambah Fadhilah, sebagai ketua PPD II, dirinya hanya bertanggung jawab atas pelaksanaan Pemilu 1997 saja. ''Yang menangani kerusuhan yang terjadi saat itu kan pihak militer, bukan PPD II. Sehingga, kalau tuduhan itu dialamatkan kepada saya, jelas itu salah," tegasnya.

Ancaman Pembunuhan Isu Santet Merebak
di Lima Kecamatan

Ancaman pembunuhan oleh massa akibat isu santet terus merebak di Pamekaan. Setelah Senin kemarin lusa (Senin, 17/1, Red) ratusan warga ''mengejar'' tiga warga Desa Kadur, Kecamatan Kadur, Pamekasan, kini isu serupa juga merebak di wilayah kecamatan lainnya. Bahkan, sebagian tertuduh kemarin ada yang disumpah pocong di Masjid Madegan, Sampang.Seperti diberitakan, ancaman pembunuhan oleh massa mulai merebak di Pamekasan. Bahkan, beberapa hari itu calon korban ''pengadilan massa'' minta perlindungan di Makodim 0826 Pamekasan. Menurut Dandim 0826 Pamekasan, Letkol Aris Setiabudi, setidaknya rencana pembunuhan karena isu santet itu terjadi di empat Kecamatan yakni selain di Kecamatan Kadur, Kecamatan Pakong, Kecamatan Kota, dan Kecamatan Tlanakan.

NU Minta Fungsionarisnya Mundur dari BASSRA
Ulama NU se-Madura mengimbau kepada seluruh fungsionaris NU di Madura pada tiap level agar menarik diri dari kepengurusan organisasi apapun yang ditekuninya, apabila missi organisasinya bersebrangan dengan semangat perjuangan Nahdlatul Ulama. Imbauan itu tertuang dalam kesepakatan ulama NU se-Madura dalam Rapat Koordinasi PC NU se-Madura di kediaman Ketua PC NU Bangkalan KH Imam Bukhori, Selasa malam lalu.

Di Madura Hampir Kecolongan
"Jatim hampir saja kecolongan. Kamis lalu hampir terjadi kasus serupa, tapi H-2 kita dapat informasi dan kita kontak semua tokoh masyarakat agar memberikan pengertian kepada umat," katanya menjawab pertanyaan wartawan di Surabaya, Selasa. Perwira tinggi berbintang dua kelahiran Sumatra Utara yang fasih berbahasa Jawa itu menambahkan, kalau saja pada waktu itu aparat keamanan dan tokoh masyarakat tidak segera mendapat informasi dan segera begerak, mungkin Madura akan rusuh seperti di Mataram. "Kasus di Mataram itu motif dan dorongannya sama persis seperti yang diisukan di Madura, yakni ketika umat berkumpul kemudian ada provokasi untuk melakukan perusakan. Di Madura beredar isu akan berkumpul sejuta umat untuk mengusir warga nonmuslim dan membakar aset-aset mereka," katanya.

Fadhilah Kemungkinan Punya Andil
Tragedi Pemilu 1999

Untuk membuktikan sinyalemen tentang ''Tragedi Pemilu 1997'' di Sampang yang diduga banyak memakan korban jiwa, DPC GP Ansor Sampang akan membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) untuk menginvestigasi tragedi tersebut. Ketua DPC GP Ansor Sampang Drs H. Dja'far Shodiq menegaskan, pernyataan DPC GP Ansor Sampang tentang kuburan massal korban Tragedi Pemilu 1997 bukan bualan belaka, tapi berdasarkan informasi, data, dan fakta. ''GP Ansor akan membentuk Tim Pencari Fakta untuk mengungkap keberadaan kuburan massal di Sumenep untuk menanam korban tragedi Pemilu Sampang,'' tandas Dja'far, yang juga anggota DPRD I Jatim ini.

Semua Desa di Bangkalan Diharapkan Punya Listrik
Untuk "menghidupkan" desa, pada tahun 2000 semua desa harus mendapatkan penerangan listrik. Namun permasalahannya Pemda Bangkalan kesulitan mendapatkan dana sekitar Rp 1 miliar untuk proyek listrik masuk desa di tahun milenium III itu.

BASSRA Imbau Masyarakat
Jangan Terpancing Isu Sara

Ulama tergabung BASSRA (Badan Silaturahim Ulama Pesantren Madura) mengimbau masyarakat agar waspada terhadap isu Sara yang kini mulai dihembuskan di Madura. Sebab jika sampai terpancing akan terjadi kerusakan yang akan merugikan masyarakat sendiri, bangsa, dan negara.

Ketahanan Masyarakat Madura Teruji
Meski Madura digoyang provokator dari Jakarta, namun ketahanan masyarakat Pulau Garam itu masih teruji, terutama dalam menghadapi provokasi dan konspirasi gerakan kelompok tertentu yang berkedok membela agama (Islam).

Kiai Garis Keras Diduga Pembuat Selebaran Madura
"Kiai maksimalis" atau kiai garis keras disinyalir Pimpinan Wilayah (PW) Nahdlatul Ulama (NU) Jatim sebagai pembuat selebaran yang membuat suhu Madura kini "panas". Diduga pula, di balik selebaran ini bersembunyi kepentingan politik mengingat para kiai "maksimalis" di Madura itu berafiliasi kepada parpol yang pada Pemilu 1999 menang di Pamekasan.

Polda Jatim Razia di Kamal
Untuk menghadang kedatangan provokator ke Madura, tim gabungan Polda Jatim dan Polres Bangkalan melakukan razia terhadap pengendara dan penumpang kendaraan bermotor dari Surabaya menuju Madura, kemungkinan membawa sajam dan barang berbahaya lainnya.

Tidak Nyala, Pelanggan PLN Ancam
Bakar Kantor PLN

Amuk massa nyaris menghanguskan kantor PLN PLTD Sapudi di Desa Pancaor, Kecamatan Gayam, Sumenep, Minggu (9/1) lalu. Pasalnya, selama dua bulan terakhir aliran listrik di desa tersebut padam total. ''Bila tidak segera memenuhi tuntutan pelanggan, saya tidak bertanggung jawab bila kantor PLN beserta mesinnya dibakar massa. Kami selama dua bulan bersabar," ujar salah seorang pengunjuk rasa meluapkan emosinya.

Madura Kacau, Jawa Timur dan Nasional Ikut Kacau
Kapolda Jatim Mayjen Pol Moh Dayat menegaskan, Madura merupakan barometer Jatim dan Nasional. Jika Madura rusuh, maka Jawa Timur akan terganggu dan akhirnya akan merambat menjadi kasus nasional. Ungkapan Kapolda itu disampaikan Kol Sabur Kapuskodalop Polda Jatim dalam dialog antara Muspida se Madura dengan BASSRA (Badan Silaturrahmi Ulama Madura) dan sejumlah Pejabat Penting Jatim di Pamekasan, Selasa kemarin.

Antrean di Kamal Sudah 4 Km
Arus balik warga Madura ke Jawa yang menggunakan mobil pribadi mulai ramai di Dermaga Kamal, Senin kemarin hingga Selasa dini hari tadi. Dalam waktu 12 jam antrean mobil mencapai 4 km, di dermaga barat hingga utara Polsek, dan di dermaga timur sampai Desa Tanjung Jati.

Ansor Duga Provokator Masuk Madura
Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jatim meminta masyarakat mewaspadai manuver provokator dari Jakarta yang mencoba mengobok-obok kerukunan umat beragama di Madura. Padahal, gerakan kelompok tertentu yang berkedok membela agama (Islam) itu sebenarnya bertujuan merongrong pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Jembatan Suramadu Mendesak Dibangun
Gubernur Jatim Imam Utomo menginginkan Jembatan Surabaya-Madura segera dibangun untuk melancarkan arus perekonomian di pulau itu. Kepadatan arus penyeberangan ke pulau itu saat Lebaran makin menunjukkan pentingnya sebuah jembatan penghubung Madura dengan Surabaya.

Gapasdap Kamal Keluhkan Oknum AL
DPC Gabungan Asosiasi Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Ujung Kamal, Surabaya, Jatim mengeluhkan sikap arogansi anggota TNI-AL yang menggunakan fasilitas feri. "Mereka tidak mau membayar. Kalau ditegur, mengeluarkan surat sakti yang tidak jelas keabsahannya. Bahkan tidak jarang petugas kami dipukul," tegas Ketua DPC Gapasdap Ujung Kamal Budiman Rudiyanto akhir pekan lalu.

World Headlines
Berita-berita utama hari ini dari seluruh dunia

Indonesia Headlines
Berita-berita paling mutakhir

Indonesia-l Archives

Indeks Berita
Arsip berita-berita dari Madura yang lalu

Nedstat Counter
This Web Site's Statistics

We welcome your comments regarding
how we can make this better web site and hope you enjoy the Serambi Madura

© Copyright 1998-1999 PadepokanVirtual
All Rights Reserved
All Wrongs Re-Engineered

























back
Serambi Madura https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Sataretanan Mored S.M.P. Negeri
Keluarga Jungcangcang
Pamekasan
SAPTA KRIDA


  1. Melestarikan hubungan emosional antara alumni dan alma mater melalui silaturahmi periodik, saling berbagi rasa dalam suka dan duka di samping mewujudkan pemberian bea siswa bagi yang memerlukan
  2. Melestarikan budaya tradisional Madura yang positif dan bersifat adiluhung
  3. Menyelenggarakan pengajian, pengkajian, dan ceramah mengenai agama, kesehatan bagi lansia, dan lain-lain
  4. Menyelenggarakan hiburan, tontonan, dan rekreasi ke gunung, pantai, dan tempat-tempat bersejarah dengan biaya murah
  5. Mengusahakan afiliasi/rujukan dengan rumah sakit/klinik/dokter bagi perawatan kesehatan anggota dan keluarganya dengan biaya ringan
  6. Menghimpun dan menyebar-luaskan informasi budaya Madura, dan informasi aktual tentang upaya hidup sehat lansia yang akan dipublikasikan kepada anggota dan masyarakat
  7. Mengusahakan depot untuk wahana kangen-kangenan sesama anggota sambil makan dan minum penganan tradisional Madura


Last updated : January 30, 1999