Emas 6.5 Kilogram Dirampok
Aksi perampokan emas mengguncang Sumenep. H Erfan Sadik, 42 tahun, warga jalan Blimbing Sumenep, dirampok di dekat rumahnya. Perhiasan emas seberat 6.5 kg di dalam tasnya dibawa kabur pelaku, Jumat (9/7) pukul 15.00.
Seribu Siswa Masuk SMUN Lewat Jalur Belakang
Sekitar seribu siswa lulusan SLTP asal Pamekasan yang NEM-nya (Nilai Ebtanas Murni) rendah diduga memakai "jalur belakang" sehingga bisa masuk SMU Negeri. Mereka mau membayar sejumlah kompensasi asal bisa diterima di sekolah negeri.
60 Kepala Keluarga Calon Transmigran Telantar
Sebanyak 60 Kepala Keluarga (KK) calon transmigran di Pamekasan, hingga kemarin masih "terkatung-katung" nasibnya, meski mereka sudah mendaftarkan diri sejak beberapa bulan lalu. Kepala Kantor Departemen Transmigrasi Pamekasan Drs H Karjani mengatakan, mereka sebenarnya telah siap diberangkatkan karena telah mendapatkan pelatihan ketrampilan teknis dalam mengelola lahan di daerah tujuan: Kaltim, Kalsel, dan Irja.
PAN Tolak Faried Menjabat Kajari Bangkalan
Sekitar 100 simpatisan PAN (Partai Amanat Nasional) Kecamatan Burneh, berunjuk rasa ke kantor Kejaksaan Negeri dan DPRD Bangkalan. Mereka menolak kehadiran Faried Haryanto SH menjabat Kajari Bangkalan menggantikan Sudarto SH, sebelum dilakukan audit kekayaannya.
Translokal Pengungsi Sambas Sulit Terrealisasi
Penjajakan transmigrasi lokal sebagai solusi menampung ribuan pengungsi Sambas yang kini tinggal di Madura, kecil kemungkinan bisa direalisasikan karena terbatasnya lahan. Kalaupun bisa direalisasikan, dipastikan hanya bisa mengakomodasi sebagian kecil dari pengungsi yang kini mencapai 20.958 jiwa (4.982 KK).
Diduga Pakai Uang Pelicin
Ratusan lulusan SLTP di Pamekasan diduga menempuh 'jalur belakang' dan memakai uang pelicin untuk masuk ke beberapa Sekolah Menengah Umum (SMU) Negeri. Mereka adalah siswa yang nilai Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (Ebtanas) Murni (NEM) tidak memenuhi standar minimal di masing-masing SMUN yang dituju, tapi ternyata 'lolos'.
Pengungsi Sambas Keluhkan Bantuan Makanan
Para pengungsi Sambas di Bangkalan mengeluhkan bantuan makanan dari Pemda maupun dermawan yang kini mulai seret. Dikhawatirkan para pengungsi terutama balita dan anak-anak yang sudah tiga bulan di penampungan ini rawan kekurangan gizi.
Di Madura, Aksi Jempol Darah Direaksi Keras
Sejumlah ulama asal Madura di Jawa Timur, sepakat menyikapi perilaku politik yang mengarah pada kekerasan akhir-akhir ini, dengan mengumpulkan sekitar 2 juta relawan yang tersebar di Nusantara. Para relawan akan tergabung dalam Front Penyelamat Islam, yang dideklarasikan di Pondok Pesantren (PP) Mambaul Ulum Bata-bata, Palengaan, Pamekasan, Selasa (6/7).
163 Pengungsi Sambas Meninggal
Sedikitnya sudah 163 pengungsi korban tragedi Sambas, Kalimantan barat, meninggal selama empat bulan menetap di lokasi pengungsian di Pontianak dan Sambas/Bengkayang. Warga yang meninggal itu akibat terserang penyakit paru-paru, diare, dan tifus. Keadaan itu diperparah oleh kurangnya perhatian terhadap sanitasi, kesehatan individu, serta buruknya gizi dan kebersihan lingkungan di pengungsian. "Akibatnya, saat terserang penyakit kondisi tubuh korban langsung melemah dan sulit terselamatkan, meskipun petugas sudah berusaha maksimal," kata dr Chonidi Azis dari Posko Kesehatan Kerusuhan Sambas pada Kanwil Depkes Kalbar, Senin (5/7).
PPD Jatim Diminta Selidiki Penjualan Kertas Suara
Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Nasional mendesak Panitia Pemilihan Daerah (PPD) I dan Panwasda Jatim untuk menyelidiki kasus penjualan kertas suara oleh PPK Tanah Merah Bangkalan. Selain itu, KIPP juga minta agar KPU selaku penyelenggara pemilu di tingkat nasional, membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus ini.
Puluhan Warga Madura Pasang Cap Jempol Darah
Setelah beberapa daerah menggelar 'cap jempol darah' untuk mendukung Megawati Soekarnoputri menduduki kursi presiden, kini giliran warga Madura menggelar aksi yang sama, Minggu (4/7). Cap jempol darah yang digelar Perjuangan Rakyaat untuk Reformasi Total (PRRT) Madura itu dilaksanakan di sekretariat PRRT, yang juga pusat kegiatan DPC PDI-P, jalan Purba 33, Pamekasan.
Soal Penyitaan 5 Karung Kartu Suara di Gresik
PPD II Bangkalan tidak terlalu mempersoalkan PPK Tanah Merah yang menjual kiloan kartu suara sah yang ditemukan KIPP Gresik. Sebab sampai sekarang tidak ada persoalan di PPK Tanah Merah, semua saksi parpol menandatangani berita acara penghitungan suara yang dikirim ke PPD II beberapa waktu lalu.
PDI-P Pecat Sebelas Pengurus DPC
DPC PDI Perjuangan Pamekasan memberhentikan sementara sebelas anggota pengurus karena dinilai telah melakukan tindakan indisipliner organisasi. "Tindakan mereka sudah keterlaluan, sehingga dengan terpaksa kami melakukan pemecatan, setelah bermusyawarah dengan seluruh pengurus DPC," kata Ketua DPC PDI Perjuangan R. Abd. Salam, Kamis.
Ribuan Pengungsi Sambas Ditranslokkan
Ribuan pengungsi asal Sambas (Kalbar) di Bangkalan dan Sampang akan dipindahkan melalui transmigrasi lokal (translok). Translok bakal dijajaki di sejumlah daerah di Jatim.
Gugatan PT PLN Disidangkan
Gugatan perdata sebesar Rp 157,6 miliar terhadap pengusaha/pemilik dan nakhoda MV Kota Indah Singapura (penyebab terputusnya kabel listrik bawah laut, sehingga aliran listrik ke Pulau Madura terputus, mulai disidangkan, baru-baru ini.
Empat ABK Kota Indah Dilepas
Polda Jatim melepas empat dari enam anak buah kapal (ABK) Kota Indah yang diduga terlibat kasus putusnya kabel bawah laut Jawa-Madura milik PLN, Jumat kemarin. Mereka yang dilepas ialah Eurum Barnat Antoni Joni (asal India selaku tukang las), Daniel Akta (Gana, mualim II), Zang Chang You (Cina, penurun jangkar), dan Muladin Fujektik (Yugoslavia, masinis).
Atasi Pengungsi Sambas, Jajaki Transmigrasi Lokal
Pemda Jatim menjajaki kemungkinan memindahkan para pengungsi Sambas yang kini tersebar di Madura ke beberapa daerah di Jatim. Penjajakan melakukan transmigrasi lokal itu dilakukan sebagai antisipasi jika mereka tak mau kembali ke Sambas.
Polres Gresik Sita 5 Karung Dokumen Pemilu
Polres Gresik mengamankan lima karung kertas dokumentasi pemilu yang ditemukan di gudang UD Rejeki Djaya, Driyorejo. Ribuan kertas suara itu diperoleh M. Ihsan pemilik UD Rejeki Jaya dari pengepul barang bekas H Str, warga Surabaya yang biasa menjual ke perusahaannya.
Perampok 3,8 Kilogram Emas Dibekuk
Setelah 15 bulan diburu polisi, kawanan perampok 3,8 kg emas diringkus anggota Polres Sumenep. Mereka adalah Muhammad (45) asal desa Kalianget Barat, Kecamatan Kalianet, dan Mathuri (40) warga desa Billapora, Socah, Bangkalan, kini meringkuk di sel tahanan Polres. Sedanggkan Jamal (40) dan Mucik (40), keduanya warga desa Billapora juga, buron.
Para Pengungsi Madura Diserang Busung Lapar
Para pengungsi di sejumlah tempat pengungsian di kota Pontianak makin krtis. Jumlah anak-anak balita yang meninggal terus meningkat. Kebanyakan dari mereka diduga keras karena busung lapar.
KIPP Madura Tak Transparan
Koordinator Jaringan Komite Independen Pemanatau Pemilu (KIPP) Daerah Sampang, Drs Zainal Abidin mengancam akan membubarkan seluruh kegiatan lembaga yang dipimpinnya. Itu dilakukan karena hingga kini dana yang dijanjikan oleh KIPP Madura untuk melanjutkan training relawan belum juga cair.
Pemangku Adat Keraton Sambas: Hentikan Pertikaian
Ahli waris dan pemangku adat Keraton Sambas (Kalbar) Raden Winata Kusuma mengimbau masyarakat Sambas agar segera menghentikan pertikaian yang sudah berlangsung dua bulan. "Pertikaian yang berlarut merugikan semua pihak. Semua tokoh masyarakat Melayu dan Dayak pun sudah sepakat untuk menghentikan pertikaian, karena aparat tetap bertindak tegas," kata Raden Winata Kusuma di Keraton Sambas, hari Minggu (25/4).
Akan Dikemablikan ke Sambas
Ribuan pengungsi dari Sambas dan Pontianak, yang kini ditampung di Bangkalan, akan dikembalikan lagi ke Sambas. Ini dikemukakan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Ryamizard Ryacudu, di sela-sela kegiatan panen raya jagung di Desa Bajang, Kecamatan Pakong, Pamekasan, Rabu (14/4), kemarin.
Pemuda Madura Akan Minta Ganti Rugi Akibat Listrik Padam
Koordinator GPPM (Gerakan Pemuda Peduli Madura) akan meminta ganti rugi kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab atas padamnya listrik se-Madura, khususnya PLN. Alasannya, pemakai listrik di Madura - untuk bisnis maupun rumah tangga - sangat dirugikan.
Indeks Berita
Arsip berita-berita yang lalu
|