Pertanyaan:
Apa yang dimaksud dengan home automation system.
Soekarjo, Surabaya
Jawab:
Home automation system merupakan bagian dari intelligent building system. Suatu rumah atau bangunan yang sudah menerapkan home automation system, dimungkinkan penghuninya untuk mengatur beberrpa kegiatan di dalam rumah dari jarak jauh secara elektronik misalnya melalui jaringan telepon . Contohya, menghidupkan atau memadamkan lampu, memprogram sistem sekuriti untuk mengaktifkan alarm dan menghubungkan dengan pos kamling atau polisi yang terdekat. Istilah alarm di sini dapat berarti ada kebakaran, ada kebocoran gas, atau bahkan dapat pula berarti ada orang yang tak diundang menyusup masuk ke dalam rumah.
Pengertian alarm itu merupakan istilah yang dikembangkan dalam teknologi sekuriti. Teknologi sekuriti merupakan aplikasi ilmu pengetahuan untuk menjamin rasa aman dan nyaman penghuni suatu bangunan selama 24 jam baik sedang bekerja maupun ketika di rumah.. Dalam teknologi dikenal juga istilah kriminogen. Kerawanan yang timbul paling dini dinamakan kriminogen. Kriminogen yang kalau dibiarkan berkembang bisa menimbulkan bahaya, yang biasanya disebut dengan hazard. Kriminogen yang gampang dimengerti misalnya bensin yang mudah menimbulkan bahaya kebakaran. Contoh kriminogen yang lain, uang yang rawan terhadap pencurian. Jadi untuk mencegah, atau menangkal, timbulnya bahaya atau hazard itu diperlukan suatu sistem sekuriti. Kalau salah menerapkan sistem sekuriti, misalnya pada penjualan bensin (kriminogen), maka bila dibiarkan saja dapat terjadi hazard yang untuk selanjutnya dapat menimbulkan peristiwa kebakaran.
Home automation system atau building automation system merupakan perangkat yang diterapkan pada suatu intelligent building, bangunan cerdas. Tapi, kadang-kadang building automation system itu sudah tercakup di dalam building energy management system. Suatu bangunan dikatakan cerdas bila paling sedikit menerapkan 4 sistem. Yaitu : building energy management system, security system, communication automation system dan office automation system. Dan keempat sistem itu harus terpadu dalam satu komando.
Jelas disini, bahwa satu komando itu berada di suatu central processing unit (CPU) yang mampu mengambil keputusan yang mirip dengan cara manusia berfikir. Dari setiap sistem, CPU menerima dan mengolah informasi mengenai keadaan-keadaan di dalam sistem. Informasi ini menyatakan hal-hal seperti : kedudukan-kedudukan mekanis dari bagian-bagain yang bergerak, suhu-suhu pada beberapa tempat, tekanan-tekanan yang terdapat di dalam pipa, duct, kecepatan-kecepatan aliran fluida, gaya-gaya yang diberikan pada beberapa perangkat deteksi, kecepatan-kecepatan dari gerakan, dst.
CPU harus menerima semua informasi empiris itu dan menggabungkan informasi tsb dengan input dari operator manusia. Input dari operator manusia berbentuk pengaturan switch selektor dan/atau pengaturan putaran potensiometer. Input dari operator seperti itu menunjukkan keinginan yang diharapkan dari sistem itu.
Dengan jalan membandingkan antara informasi dari sistem dengan input dari manusia, CPU mengambil keputusan-keputusan (makes decissions) yang menyangkut kegiatan-kegiatan selanjutnya dari sistemnya sendiri. Misalnya apakah akan : menghidupkan atau mematikan motor, mempercepat atau memperlambat kecepatan gerakan mekanis, membuka atau menutup katub (valve), menghentikan keseluruhan sistem, akibat dari keadaan yang tidak aman, dan selanjutnya mengaktifkan alarm.
top |
|
Serambi KLINIK |
PadepokanVirtual Surabaya Based Life-long Virtual Learning Environment |