back | |
Serambi MADURA |
PadepokanVirtual Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment |
Selasa 27 April 1999 |
Kompas |
Bangkalan, Kompas
Bantuan pembaca Kompassebesar Rp 10 juta untuk pengungsi korban insiden Sambas, Kalbar, disampaikan di Bangkalan, Madura. Bantuan itu diserahkan Koordinator Wartawan Kompasuntuk Jawa Timur, Max Margono, diterima oleh Bupati Bangkalan, M Fatah.
Menurut M Fatah, jumlah pengungsi di daerahnya sebanyak 7.785 orang atau 1.644 kepala keluarga (KK). Jumlah ini akan terus bertambah. Ia sudah memperoleh kabar bahwa pada hari Rabu (28/4) akan datang lagi sejumlah pengungsi yang menggunakan beberapa kapal.
Selama ini para pengungsi ditampung sanak keluarganya. Akibatnya, sebuah rumah yang biasanya dihuni lima jiwa, kini bisa sampai 15 jiwa. Sekalipun sudah ditampung sanak keluarganya, para pengungsi itu membutuhkan bantuan untuk makan dan sandang. "Alhamdulillah bantuan selama ini terus mengalir. Ada yang disampaikan melalui Posko di sini, ada yang langsung diberikan kepada korban," kata M Fatah.
Menurut Bupati Bangkalan, dalam kondisi sekarang ini, bantuan untuk para korban baik dari pemda maupun masyarakat cukup untuk masa enam bulan. Bantuan itu kini disimpan di kantor Markas Wilayah Hansip Pemda Bangkalan. Di situ terlihat tumpukan karung beras, berbagai kardus mi instan, dan baju layak pakai. Bantuan itu disampaikan secara bertahap.
Namun Fatah menyatakan tidak tahu bagaimana kelak nasib warga Madura itu setelah enam bulan. Yang jelas, prospek para pengungsi kalau tinggal di Bangkalan digambarkannya tidak begitu menjanjikan. "Saya sudah menyampaikan kepada mereka, kalau mau tinggal di Bangkalan, prospeknya tidak bagus. Di sini tidak cukup tanah pertanian," katanya.
Ia menyatakan tidak bisa memaksa mereka agar mau menempati tempat relokasi yang sudah disediakan pemerintah. "Padahal, tempat relokasi itu sesuai yang saya dengar dari Pak Gubernur Imam Utomo, cukup bagus. Setiap KK disediakan tanah pertanian subur 1,5 hektar dan sebuah rumah tahan gempa," katanya. (ano)