back | |
Serambi MADURA |
PadepokanVirtual Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment |
Kamis, 15 April 1999 |
Kompas |
Surabaya, Kompas
Sekitar 3.500 pengungsi dari Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) tiba di Pelabuhan Tanjungperak, Surabaya, Rabu (14/4) pagi, dengan menumpang Kapal Motor Bukit Raya. Para pengungsi umumnya datang bersama keluarga tanpa membawa harta benda.
Para pengungsi disambut tim medis dari Jamsostek, Korem 084 Bhaskara Jaya, PMI Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, serta sejumlah tokoh Madura.
Setibanya di pelabuhan, pengungsi mendapat makan pagi cuma-cuma, selanjutnya diangkut ke Madura dengan 10 bus DAMRI dan 10 truk milik Kodam V Brawijaya. Sebelumnya, 3.000 pengungsi juga telah datang ke Madura.
Sementara itu, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mempertanyakan moralitas dan tanggung jawab Habibie sebagai kepala negara yang lebih memandang pada kepentingan terlaksananya pemilu di Sambas, daripada secara sungguh-sungguh mencari jalan keluar bagi penyelesaian konflik dan perdamaian, serta jaminan keamanan bagi seluruh masyarakat di Sambas. Dalam jangka panjang, pemisahan wilayah berdasarkan etnis hanya akan memperjelas permusuhan di antara etnis Madura dan etnis lain di luar pulau.
Hal tersebut diungkapkan Koordinator Badan Pekerja Kontras, Munir, Rabu, ketika menyampaikan hasil investigasi lanjutan Kontras di Sambas sekaligus memberikan komentar mengenai penyelesaian masalah pengungsi Sambas yang disampaikan pemerintah. (eta/oki)