back | |
Serambi MADURA |
PadepokanVirtual Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment |
Minggu 4 Juli 1999 |
Jawa Pos |
Surabaya, JP.-
Ribuan pengungsi asal Sambas (Kalbar) di Bangkalan dan Sampang akan dipindahkan melalui transmigrasi lokal (translok). Translok bakal dijajaki di sejumlah daerah di Jatim.
Jika mereka (para pengungsi, Red) setuju translok, rencana itu segera kami laksanakan. Dalam kurun enam bulan, mereka sudah harus ditempatkan di daerah translok, kata Wagub Kesra Imam Soepardi kemarin. Berkaitan dengan itu, Soepardi mengaku telah meminta masukan dan informasi dari beberapa instansi terkait.
Menurut dia, fasilitas translok itu sudah tentu berbeda dengan fasilitas yang diterima transmigran antarpulau. Jika transmigran biasanya dapat lahan dua hektare, translok mungkin hanya menyediakan 0,25-0,5 hektare lahan per KK (kepala keluarga). Itu pun hanya akan diberikan kepada 2 ribu KK pengungsi. Harus hemat lahan. Ini juga bukan cuma program dati I, tapi nasional, ungkapnya.
Untuk penghidupan pengungsi, kata dia, fokusnya diarahkan ke sektor home industry. Apalagi, umumnya pengungsi sudah punya pengalaman kerja. Soal lokasi transloknya di Madura atau daerah lain masih diinventarisasi. Selain itu, pelaksanaannya akan disesuaikan dengan ketentuan Deptrans. Mereka akan ditempatkan terpencar. Jika satu tempat, sulit mencarikan pekerjaan, ujarnya.
Ia membantah, penempatan ke daerah translok itu upaya mempertahankan para pengungsi agar tetap bermukim di Jatim. Sebaliknya, translok didasarkan pertimbangan kemanusiaan. Sebab, kan tidak mungkin mereka terus ikut kerabatnya. Memberatkan. Apalagi jika masih lama di Bangkalan dan Sampang, perlu pemukiman kembali sehingga kita jajaki translok, ujarnya.
Diakuinya, Pemda Jatim berharap para pengungsi bisa kembali ke daerah asalnya di Kalbar. Apalagi, pemerintah sudah menyiapkan resettlement di Tebangkacang serta Pandantikar A dan B, Kalbar. Memang sudah ada yang kembali. Tapi, belum semua karena permukimannya belum selesai semua. Sambil menunggu itulah, kita upayakan translok, tuturnya.
Fasilitas resettlement yang sudah selesai saat ini di Tebangkacang punya daya tampung 500 KK. Fasilitas di Pandantikar A dan B yang berdaya tampung sekitar 3 ribu KK belum seluruhnya selesai. Jumlah pengungsi yang masih berada di Bangkalan dan Sampang sekarang sudah mendekati 20.958 orang atau sekitar 4.982 KK. (dwi)