Kantor Kecamatan Tragah Diobrak-abrik Massa
Bupati: Ada Rekayasa di Balik Unjuk Rasa
Bangkalan - Surabaya Post
Kantor Kec. Tragah didatangi massa yang menumpang truk dan angkutan lainnya. Mereka mengobrak-abrik ruang kantor, rumah dinas camat, mencorat-coret dinding, lantai, selain memampangkan spanduk.
Kejadian Selasa (26/1) siang hanya berlangsung beberapa menit. Masyarakat di sekitar kantor kecamatan tidak terpengaruh dengan aksi massa yang tidak dikenalnya. Beberapa staf kecamatan tidak bisa berbuat banyak, hanya melihat ulah pengunjuk rasa.
Petugas dari Polres dan Polsek sekitarnya ketika tiba di kantor kecamatan, massa sudah bubar.
Bunyi tulisan di antaranya, Kembalikan Iskandar, Tidak Terima Camat Baru, Tanggung Sendiri Akibatnya. Ruang Camat Tragah, ruang staf, rumah dinas camat berantakan. Buku-buku, piala, dan benda-benda di atas meja berserakan di lantai.
Informasi yang diterima Surabaya Post, unjuk rasa massa ini ada kaitannya dengan pencopotan Drs Iskandar Arief dari jabatan Camat Tragah, yang kini menjadi staf kantor DLLAJD Tk. II Bangkalan. Pencopotan Iskandar dari jabatannya diduga dari perbuatannya yang digerebek warga Desa Burneh, Kec. Burneh saat masuk ke rumah seorang janda pada jam dinas, berpakaian dinas dengan memakai mobil dinas kecamatan.
Sejak pencopotan Iskandar, jabatan camat diisi Drs Soenarto dengan SP (Surat Perintah) Bupati. Sebagian warga tidak terima dengan pergantian camat ini. Mereka berunjuk rasa, berkirim surat kepada Gubernur Jatim.
Bupati Bangkalan, Moh. Fatah, tidak terpengaruh dengan unjuk rasa sebagian warga yang menentang kebijaksanaannya. Dia tetap pada pendiriannya tidak akan mengembalikan Drs Iskandar Arief sebagai Camat Tragah.
"Dukungan kepada Iskandar saya pikir direkayasa. Saya tidak akan menarik kembali SP (Surat Perintah) yang telah dikeluarkan untuk mengganti Iskandar. Masalah ini telah saya laporkan ke Bapak Wagub Bidang Pemerintahan (Abdul Hamid. Red), dan beliau mendukung tindakan saya," katanya dalam suatu kesempatan.
Sebanyak 18 Kades di Kec. Tragah, telah memahami dan mendukung kebijaksanaan bupati setelah dipanggil ke kantor Pemda menjelang lebaran lalu.
Sebelum mengeluarkan SP pergantian Camat Tragah, bupati telah memerintahkan Itwilkab Bangkalan untuk memeriksa Drs Iskandar (Camat Tragah, saat itu) yang dilaporkan telah digerebek massa sedang berduaan di rumah seorang janda di Desa Burneh, Kec. Burneh, pada jam dinas, berpakaian dinas dan memakai mobil dinas camat.
"Dari hasil pemeriksaan Itwilkab, dia terbukti. Malah katanya sudah kawin siri dua tahun lalu. Selaku PNS terkena aturan tentang itu," jelasnya.
"Pertimbangan Itwilkab, di antaranya sikap camat itu tidak bisa menjadi panutan masyarakat di wilayahnya. Akhirnya dikeluarkan surat perintah penggantian. Iskandar ditempatkan di DLLAJD, dan hasil keputusan Baperjakat, untuk mengisi Camat Tragah ditaruh Soenarto," katanya. (kas)