back | |
Serambi MADURA |
PadepokanVirtual Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment |
Senin 12 April 1999 |
Jawa Pos |
Bangkalan, JP.-
Arus pengungsi asal Sambas ke Pulau Madura, tampaknya, akan terus mengalir. Di Bangkalan saja, hingga kemarin sudah ditampung sekitar 5.000 pengungsi. Selama dua minggu ini mereka ditempatkan di beberapa barak pengungsian yang tersebar di hampir setiap kecamatan.
"Diperkirakan akan datang lagi," kata Bupati Bangkalan Ir Mochamad Fatah ketika mengunjungi sekitar 200 pengungsi yang ditampung di Desa Kanigereh, Konang. Dalam kunjungan itu, Fatah memberikan beberapa bantuan. Di antaranya, obat-obatan, mi instan, beras, kecap, pakaian pantas pakai, lampu petromaks, dan lampu ting.
"Tolong ceritakan kepada saya bagaimana sebenarnya yang terjadi di Sambas. Saya kurang percaya dengan berita yang ada di koran maupun di televisi," papar Fatah mengawali dialog dengan beberapa pengungsi.
Tawaran bupati yang juga rektor Universitas Bangkalan ini langsung disambut gembira. Alwuri, salah satu wakil dari para pengungsi, mengeluh tentang pakaian. "Dari Sambas kami hanya membawa pakaian yang melekat di badan," katanya dalam bahasa Madura.
Lain lagi dengan keluhan Ridwan. Lelaki separo baya ini mengaku enggan kembali lagi ke Sambas. Selanjutnya, bersama keluarganya, dia akan menetap di Bangkalan, tanah leluhurnya. "Tetapi, saya minta kemudahan fasilitas izin, termasuk KTP," ujarnya, juga dengan bahasa Madura yang kental.
Menanggapi semua keluhan ini, Fatah berjanji akan terus mengupayakan pemberian bantuan kepada para pengungsi, termasuk mengusahakan pakaian pantas pakai bagi mereka. Fatah kepada wartawan mengatakan, pihaknya telah menyediakan dana Rp 500 juta untuk membantu para pengungsi asal Sambas yang berada di wilayah kerjanya. "Kalau perlu, beberapa proyek ditunda dulu pelaksanaannya. Dananya untuk membantu mereka," tandasnya serius.
Selain itu, Fatah mengupayakan berbagai kemudahan bagi para pengungsi yang ingin mengurus KTP, kartu keluarga, maupun anak-anak mereka yang ingin bersekolah di Bangkalan. "Kalau mau sekolah, sementara kita gratiskan. Ngurus KTP juga gratis," katanya. Bahkan, untuk pelaksanaan pemilu Juni ini, Fatah mengusahakan agar para pengungsi bisa didaftar secepatnya. Selanjutnya bisa ikut mencoblos. "Kalau perlu, kita buatkan KTP sementara," tambahnya. (kum)