Jembatan Suramadu Mendesak Dibangun
Surabaya - Surabaya Post
Gubernur Jatim Imam Utomo menginginkan Jembatan Surabaya-Madura segera dibangun untuk melancarkan arus perekonomian di pulau itu. Kepadatan arus penyeberangan ke pulau itu saat Lebaran makin menunjukkan pentingnya sebuah jembatan penghubung Madura dengan Surabaya.
Hal itu dikatakan Gubernur Imam Utomo di kantornya, Selasa (11/1). Menurut dia, hiruk pikuk dan antrean panjang kendaraan di Pelabuhan Ujung saat mudik Lebaran tidak terjadi kalau sudah ada jembatan.
Dia menceritakan, saat meninjau situasi mudik Lebaran di Pelabuhan Ujung banyak penumpang mengeluhkan lamanya antre. "Kondisi yang sama nanti terjadi lagi saat arus balik dengan padatnya penumpang di pelabuhan Kamal," katanya.
Situasi seperti Lebaran Idul Fitri ini akan terulang lagi pada liburan Hari Raya Idul Qurban karena masyarakat Madura juga mempunyai tradisi mudik untuk Lebaran Haji itu.
Menurut Gubernur, adanya jembatan akan melancarkan arus mudik maupun balik dan dalam jangka panjang berpengaruh pada perkembangan perekonomian Pulau Madura.
Dia menambahkan, datangnya investasi ke satu daerah salah satu syaratnya terdapat sarana transportasi. Untuk Madura transportasi itu sekarang mengandalkan penyeberangan feri yang ditempuh selama 25 menit. "Kalau ada jembatan waktu tempuh menyeberang lebih singkat lagi," katanya.
Imam Utomo juga mempertimbangkan apakah jembatan itu hanya untuk mobil saja ataukah sepeda motor boleh melintasi. "Sebab perlu dipikirkan kalau sepeda motor boleh masuk mengganggu laju mobil atau tidak," katanya. Sedangkan orang jika menyeberang tetap dilayani kapal feri.
Sebenarnya pembangunan Jembatan Surabaya-Madura mulai mendapat titik terang lagi setelah Gubernur Imam Utomo menemui Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) bulan lalu. Pemda Jatim bersama PT Jasa Marga diminta mengajukan proposal tentang rencana pembiayaan pembangunan jembatan senilai Rp 1,5 triliun.
Saat itu Presiden menerangkan ada investor Jepang yang berminat menggarap proyek itu. Informasi itu didapat Gus Dur dari PM Jepang Obuchi saat berkunjung ke negeri itu.
Selain Jembatan Suramadu, investor Jepang itu juga berminat pembangunan proyek rel ganda untuk kereta api Surabaya-Jakarta serta kereta bawah tanah (subway) di Jakarta.
Namun, Gubernur berpikir, kalau investor Jepang yang membangun tentu mengajukan banyak persyaratan dan tawaran itu sampai sekarang belum ada kelanjutannya sehingga realisasi pembangunan akan lama.
Maka pilihan yang diajukan kepada presiden untuk membangun jembatan itu secepatnya adalah memberikan pinjaman lunak kepada PT Jasa Marga sesuai usulan mantan gubernur Jatim, M. Noer, atau menjual obligasi kepada masyarakat untuk proyek itu. (sgp)
|