back | |
Serambi MADURA |
https://zkarnain.tripod.com/ Internet Based Life-long e-Learning Environment for Maintaining Professional Vitality |
Surabaya Kamis, 23 November 2000 |
SURYA |
Kiriman Sapi Potong Madura Dibatasi
Surabaya: Lima hari menjelang memasuki bulan ramadan, pedagang daging sapi di pasar tradisional Surabaya mulai kebingunan. Pasalnya pengiriman sapi potong yang sebagian besar dari Madura sering terlambat dan berkurang. Akibatnya, selama dua hari terakhir ini harga daging sapi mulai merambat naik dari Rp 24.000 menjadi Rp 28.000/kg atau naik sekitar 14 persen. "Tiap hari biasanya ada kiriman dari Madura delapan ekor sapi, namun mulai Senin lalu dibatasi, hanya dikirim dua hari sekali," ujar Ny Kus, 48, penjual daging, Pasar Genteng ketika ditemui Surya, Rabu (22/11). Ny Kus yang sudah 30 tahun menjadi penjual daging ini menduga, lambatnya pengiriman karena mereka akan mencari untung besar dengan menjual sapi saat mendekati puasa tiba atau mendekari lebaran. "Sekarang menjelang megengan, mungkin mereka menunda sampai hari puasa tiba," imbuh Ny Kus. Ny Kus mengaku, bisa menjual daging sapi hingga 5-6 ekor sapi per hari, namun menjelang Ramadan ini hanya empat ekor sapi saja. Guna mengantisipasi lonjakan permintaan, para pedagang daging khususnya sapi kini mulai siap-siap menyimpan untuk dijual sehari menjelang ramadan atau memenuhi pesanan langganan. Para pemesan biasanya datang dari hotel di Surabaya dan kapal yang sandar di Pelabuhan Tanjung Perak. Secara terpisah Kepala Dinas Peternakan Surabaya, drh H Miftah Udin ketika dikonfirmasi melalui Kasi Kesmavet, drh Wiryadining DS mengatakan sampai kini permintaan daging sapi tetap normal. Demikian juga dengan stok yang disuplai dari Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirikan. "Kami lihat masih normal, masyarakat tak perlu cemas," pintanya. Sapi yang dipotong di RPH dan dikonsumsi warga Surabaya tidak hanya dipasok dari Madura, namun juga dari Jember, Sidoarjo, Tulungagung, Lamongan serta Nganjuk. Bahkan kiriman dari Sidoarjo per hari bisa mencapai 200 ekor. "Jadi tidak akan terjadi kelangkaan daging sapi di Surabaya," tandas drh Wiryadining. Diuraikan, permintaan daging baru mengalami kenaikan menjelang H-3 Hari Raya Idul Fitri yang rata-rata kenaikannya berkisar 15 persen dari kebutuhan normal yang mencapai 340 - 350 ekor/hari. "Pengalaman tahun kemarin belum pernah terjadi kelangkaan daging sapi. Demikian juga dengan harga daging, tidak begitu fluktuatif," jawabnya. Namun demikian bila sampai terjadi kelangkaan akan dilakukan import daging sapi. Masyarakat juga bisa mengantisipasi dengan memilih alternatif lain selain daging sapi. Hasil pantauan Surya, selain daging sapi, harga kebutuhan pokok juga mulai merangkak naik. Seperti minyak goreng curah naik 10 persen dari Rp 2.700 menjadi Rp 3.100 per/kg. (ted/ari) |