back | |
Serambi MADURA |
https://zkarnain.tripod.com/ Internet Based Life-long e-Learning Environment for Maintaining Professional Vitality |
Metropolis Jumat, 27/10/2000 |
Jawa Pos |
Dua Dermaga Jebol, Sehari Rugi Rp 494 juta
Gapasdap Tuding ASDP Tak Profesional SURABAYA - Macetnya dua dermaga penyeberangan di Tanjung Perak sejak beberapa hari lalu karena jebol, mengundang keprihatinan para pengusaha. Melalui Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap), mereka menuding ASDP (Angkutan Sungai Dana dan Pelabuhan), sebagai BUMN yang paling bertanggung jawab. ''Tidak ada alasan bagi ASDP untuk tidak merawat dermaga tersebut. Karena biaya pemeliharaan yang dipungut dari tiket penyeberangan jelas melebihi kebutuhan,'' kata Bambang Harjo S, Ketua DPD Gapasdap Jatim, kepada wartawan, kemarin. Bambang prihatin, karena macetnya dua dermaga - dari tiga dermaga yang ad a- akibat jebol itu berdampak cukup luas. Antrian panjang tampak mewarnai di sekitar pelabuhan penyeberangan Surabaya-Madura. Puluhan kendaraan dan ratusan harus berjubel menanti giliran untuk menyeberang. Minimal, lima jam lamanya, mereka harus rela menunggu untuk bisa mendapatkan kapal Fery.Karena itu, macetnya pelabuhan penyeberangan Kamal ini tidak hanya meresahkan para pengusaha kapal. Masyarakat yang biasa menggunakan fasilitas penyebarangan tersebut, juga sangat dirugikan. Secara kasar, kata Bambang, total kerugian dari sisi penerimaan retribusi akibat tidak berfungsinya dua dermaga tersebut mencapai Rp 114 juta per hari. Dengan perincian, masing-masing dermaga dalam sehari mampu menyedot pendapatan sebesar Rp 56,9 juta. ''Ini dari sisi penerimaan retribusi. Belum lagi kerugian yang dialami oleh penumpang kapal," kata Bambang. Akibat lumpuhnya arus penyeberangan, otomatis semua kegiatan ekonomi yang bergantung pada penyeberangan tersebut, juga macet total. Karena, dalam hitungan Bambang, 40 persen penumpang yang setiap hari riwa-riwi Madura--Surabaya, adalah pengusaha.Berdasarkan data yang diterima Bambang, setiap hari rata-rata terdapat 192 penumpang untuk sekali penyeberangan. Dengan asumsi 40 persen adalah pengusaha, berarti ada sekitar 76 pengusaha yang dirugikan secara ekonomis. ''Kalau rata-rata setiap hari nilai transaksi setiap pengusaha itu Rp 5 juta saja, berarti Rp 380 juta lenyap dalam sehari. Padahal, dermaga itu tak berfungsi sejak beberapa hari yang lalu," paparnya. Kalau ditotal dengan Rp 114 juta, berarti ada Rp 494 juta keuntungan lenyap dalam sehari. Hal inilah yang diharapkan segera ditindaklanjuti pemerintah. ''ASDP harusnya bertindak lebih profesional," tandasnya. Karena peristiwa speerti ini tak hanya sekali ini saja terjadi.(iz)
|