H Muhammad Noer Tak Pernah Berhenti Pikirkan Jawa Timur
SURABAYA * Kendati sudah lama ppensiun sebagai pejabat negara, mantan Gubernur Jawa Timur, 1971-1976, H Muhammad Noer (82) nampaknya tak pernah beerhenti memikirkan Jatim.
Pria kelahiran Sampang, Madura, 13 Januari 1918, itu kini membentuk Forum Abdi Purna Bhakti dengan anggota para mantan pejabat Jatim, antara lain Trimarjono, SH (mantan Ketua DPRD Jatim), dan Warsito Rasman, MA (mantan Wagub Jatim), sebagai wadah untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan Jatim.
"Mungkin ada gunanya, kami ikut berpartisipasi dalam upaya menciptakan masyarakat adil makmur, cukup sandang, pangan, kesehatan, dan papan, serta menjaga suasana sejuk di alam demokrasi," kata mantan Duta Besar di Perancis ini.
Dalam rangka 'urun rembug', Muhammad Noer bersama beberapa mantan pejabat belum lama ini telah menghadap Gubernur Jatim Imam Utomo untuk mendiskusikan berbagai persoalan aktual provinsi ini.
Sumbangsih yang mereka berikan kepada Jatim adalah masukan agar pembangunan jalur selatan dan utara, seperti Pacitan dan Banyuwangi, diperhatikan kembali.
"Kalau jalan di daerah itu bagus, akan muncul industri-industri baru, karena kawasan yang berada di tengah sudah penuh. Sejak saya berhenti jadi gubernur, kawasan selatan tidak diperhatikan lagi," katanya.
Untuk langkah selanjutnya, Forum Abdi Purna Bhakti ingin mengadakan 'coffee morning' secara periodik dengan Gubernur Jatim, untuk mendiskusikan berbagai persoalan.
Pada usia senjanya, masih ada obsesi Muhammad Noer yang belum terkabul, karena kendala dana. Obsesi itu adalah membangun Jembatan Surabaya-Madura. Dia dipercayai sebaagai Ketua Konsorsium. (ant)
|