back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Webmaster

R. Iskandar Zulkarnain
Chief Executive Editor

Informasi

PadepokanVirtual

URL

http://w3.to/padepokan
http://welcome.to/madura
http://travel.to/kampus

Jawa Pos
Radar Madura - Senin, 03 Juli 00

Melihat Danem SLTP dan SMU
di Sampang

Oleh TAUFIQ RIZQON

Hasil Daftar Nilai Ebtanas Murni (Danem) SLTP dan SMU yang diumumkan beberapa waktu lalu. Ternyata, menyisakan kekecewaan yang amat mendalam bagi dunia pendidikan di Sampang. Bagaimana tidak, hasil Danem tahun ini jatuh terpuruk menduduki peringkat kedua terendah se Jatim. Faktor apa yang menyebabkan terpuruknya Danem ini?

Terpuruknya hasil Daftar Nilai Ebtanas Murni (Danem) SLTP dan SMU untuk tahun ini di Kabupaten Sampang, mau tidak mau harus menjadi perhatian serius semua pihak, khususnya instansi terkait. Bagaimana tidak, Danem yang sampai saat ini masih menjadi barometer keberhasilan prestasi belajar siswa secara nasional, jatuh terpuruk menduduki peringkat kedua terendah se Jatim.

Bisa dibayangkan, Danem tertinggi untuk tingkat SLTP di Sampang hanya mencapai nilai 45,34. Berarti rata-rata setiap mata pelajaran yang diebtanaskan, memperoleh nilai 7,55. Sedangkan nilai Danem SLTP yang terendah adalah 23,59 atau rata-rata setiap mata pelajaran yang diebtanaskan memperoleh nilai 3,93.

Sementara untuk Danem tingkat SMU IPA, nilai tertingginya hanya 44,06 atau nilai rata-rata setiap pelajaran 6,29. Dan Danem yang terendah 21,53 atau nilai rata-rata setiap pelajaran 3,07. Sedangkan untuk Danem SMU IPS, nilai tertinggi yang berhasil diraih hanya 45,95 atau nilai rata-rata setiap pelajaran 6,56. Dan untuk Danem yang terendah 18,52 atau nilai rata-rata setiap pelajaran 2,64.

Walaupun, secara umum hasil Danem SLTP dan SMU di Jatim untuk tahun ini mengalami penurunan. Tapi, khusus di Kabupaten Sampang penurunannya sangat dramatis dan memprihatinkan banyak pihak. Sebab, di saat semua SLTP dan SMU di Madura mulai berkompetisi menunjukkan prestasinya masing-masing. Seperti misalnya, keberhasilan Danem yang diraih SMU unggulan di Pamekasan. Namun, di sisi lain, prestasi yang ditunjukkan oleh SLTP dan SMU di Sampang justru sangat mengecewakan.

Setidaknya, ada tiga faktor utama yang menentukan keberhasilan dan prestasi siswa. Pertama, peranan guru dalam membimbing dan mendidik siswa. Keberhasilan ini, sangat dipengaruhi oleh faktor kemandirian profesionalisme seorang guru. Bila guru masih terbebani oleh masalah-masalah ekonomi dan psikologi pribadi, sulit rasanya untuk menciptakan kondisi profesionalisme tersebut.

Kedua, faktor lingkungan. Faktor ini dipengaruhi oleh kondisi kompetitor yang tersedia. Bila kebiasaan berkompetisi tidak tersedia, sulit rasanya bakat dan prestasi siswa dimunculkan. Sehingga, greget siswa belajar dan bersaing untuk berprestasi sangat lemah. Oleh karena itu, kompetitor ini perlu dikondisikan terlebih dahulu oleh pihak-pihak terkait.

Ketiga, faktor kemauan atau internal siswa. Kemauan ini merupakan faktor yang paling menentukan dari kedua faktor yang lain. Sebab, walaupun para guru sudah bersikap profesional dan kompetitor sudah tersedia. Tapi, bila kemauan dari siswa sendiri untuk belajar dan bersaing masih rendah, sulit meraih keberhasilan maupun prestasi.

Faktor ini, akan sangat dipengaruhi oleh perhatian dan motivasi yang diberikan para orang tua. Bila orang tua kurang memberikan perhatian dan motivasi secara khusus kepada perkembangan pendidikan anak-anaknya, sangat sulit menciptakan kemauan dan kesadaran bagi siswa untuk berkompetisi.

Oleh karena itu, tanggung jawab orang tua dalam mendidik dan mengarahkan anak, sangat menunjang terhadap keberhasilan mereka dalam meraih keberhasilan dan prestasi belajar di sekolah. Dari sinilah diperlukan penanganan yang serius dan komprehensif dari semua pihak untuk membenahi keterpurukan perolehan Danem SLTP dan SMU tahun ini.

Masih Kekurangan 236 Tenaga Guru

Ternyata, rendahnya kemauan belajar siswa dan kurangnya tenaga guru merupakan penyebab anjloknya Danem SLTP dan SMU yang ada di Sampang tahun ini. Mengingat, sampai saat ini Kabupaten Sampang masih kekurangan 236 orang tenaga guru. Solusi apa yang akan dilakukan?

Walaupun setiap tahun Depdiknas melakukan usaha peningkatan mutu dan kualitas lembaga pendidikan, khususnya menambah sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Ternyata, tidak mudah membangun lembaga pendidikan yang ideal dan berkualitas. Apalagi, kondisi saat ini, Kabupaten Sampang masih kekurangan 236 tenaga guru SLTP dan SMU. Hal ini jelas akan berpengaruh terhadap proses belajar mengajar.

Untuk menutupi kekurangan tenaga guru ini, Depdiknas terpaksa memakai tenaga Guru Tidak Tetap (GTT). Dimana di lihat dari sisi ekonomi maupun psikologis, kematangan GTT ini masih jauh dari kondisi yang ideal dan profesional.

Berdasarkan data yang ada, untuk tingkat SLTP masih kekurangan tenaga guru sebanyak 185 orang. Dari 612 guru yang dibutuhkan oleh 22 SLTP, baru 418 tenaga guru yang tersedia. Sedangkan untuk SMU, masih kekurangan 96 tenaga guru. Sebab, dari 170 guru yang dibutuhkan oleh 5 SMU yang ada di Sampang, baru tersedia 74 orang.

Selain itu, faktor rendahnya kemauan belajar siswa, juga menjadi penyebab anjloknya Danem tahun ini. Menurut Kepala Depdiknas Sampang Drs H Moh Syahid, indikasi rendahnya kemauan belajar siswa ini bisa dilihat dari keinginan lulusan SD/MI dan SLTP untuk melanjutkan studinya ke jenjang selanjutnya.

Untuk tahun ini, lulusan SD/MI yang melanjutkan pendidikannya ke SLTP, hanya sekitar 50 persen. Sedangkan, lulusan SLTP yang mempunyai keinginan melanjutkan ke SMU, hanya sekitar 60 persen. "Saya kira, hal ini bisa dijadikan indikator masih rendahnya kemauan belajar siswa di Sampang," jelasnya.

Menurut dia, masih rendahnya minat siswa untuk melanjutkan studinya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, banyak disebabkan oleh faktor ekonomi dan lingkungan. Oleh karena itu, peran orang tua dalam memberikan arahan dan bimbingan kepada anak, akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan mutu pendidikan yang ada di Sampang.

Untuk mengevaluasi anjloknya Danem ini, dalam waktu dekat Depdiknas akan mengundang semua pengurus BP3 SLTP dan SMU se Kabupaten Sampang. Dalam pertemuan nanti, akan dibicarakan langkah-langkah dan program peningkatan mutu pendidikan di SLTP dan SMU. Khususnya, masalah kedisiplinan siswa dan para guru.

"Untuk masa-masa mendatang, saya berjanji akan meningkatkan pengawasan terhadap mutu pendidikan secara ketat. Sehingga, saya tidak ingin melihat ada guru yang masih nyambi di luar sekolah," tegas Syahid.

Dari data-data yang ada, kedisiplinan siswa SLTP dan SMU di Sampang cukup mengkhawatirkan. Kejadian pemukulan dan ancaman terhadap guru sering kali terjadi. Misalnya, pemukulan Kepala SMU Kedungdung oleh siswanya, ancaman pembunuhan yang menimpa Kepala SMU Ketapang, dan pemukulan Kepala SLTP Omben oleh salah seorang wali murid.

Perlu Dialog Secara Komprehensif

Meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Sampang, tidak bisa dipecahkan sendiri-sendiri.Tapi, perlu penanganan secara serius dan komprehensif dari semua pihak. Tiga pilar utama, seperti orang tua, pihak sekolah (guru, Red) dan siswa harus duduk satu meja.Mereka, harus berdialog secara terbuka dan transparan.

Salah satu cara membenahi dan mengevaluasi mutu pendidikan SLTP dan SMU di Kabupaten Sampang adalah melakukan dialog secara terbuka dan komprehensif. Sebab, tanpa adanya komunikasi inter aktif yang melibatkan semua elemen, sulit mencari solusi pemecahan masalah ini. Khususnya, tiga pilar utama yang mempunyai peranan besar terhadap masalah pendidikan, seperti orang tua, pihak sekolah, dan siswa.

Rendahnya minat lulusan SD/MI dan SLTP di Kabupaten Sampang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, merupakan salah satu indikator kurang adanya komunikasi inter aktif dari ketiga pilar utama ini. Sebab, bila komunikasi sudah berjalan dengan baik dan benar, penyatuan persepsi visi dan misi dalam mengatasi rendahnya mutu pendidikan di Kabupaten Sampang mudah teratasi.

Salah seorang praktisi pendidikan yang juga Kepala SMU 2 Sampang Drs Asmaun Saleh kepada Radar Madura menilai, dialog inter aktif mencari solusi pemecahan rendahnya prestasi Danem SLTP dan SMU tahun ini, sebaiknya melibatkan siswa dan orang tua. Sebab, masih banyak orang tua yang mempunyai pemahaman keliru tentang visi dan misi pendidikan khususnya untuk tingkat SMU.

Tidak jarang, orang tua menyekolahkan anaknya hanya untuk sekedar memenuhi status sosial jenjang pendidikan. Akibatnya, tanggung jawab pendidikan anak diserahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah. Padahal, aktivitas yang paling banyak dilewati oleh para siswa ini, justru saat ia berada di luar jam-jam sekolah.

Berdasarkan hasil polling yang dilakukan SMU 2 Sampang terhadap visi dan misi pendidikan siswa-siswinya, sebanyak 50 % diantaranya tidak ingin melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Sedangkan 50 % yang lain, mereka berminat melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. Hasil polling ini, disampaikan dan ditandatangani oleh para orang tua murid.

Dari data tersebut, masuk akal bila kemauan dan minat belajar siswa SLTP dan SMU yang ada di Sampang masih relatif rendah. Sebab, berdasarkan hasil polling itu menunjukkan bahwa tujuan mereka melanjutkan pendidikan di SMU hanya sekedar ingin mendapatkan ijazah. "Jadi, wajar bila kemauan dan minat belajar siswa masih rendah," kata Asmaun.

Untuk mengantisipasi visi dan misi tersebut, pihak sekolah harus mengkondisikan agar siswa mempunyai minat dan kemauan untuk belajar. Sayangnya, kondisi ini tidak didukung oleh sistem kriteria pelulusan siswa SMU yang berlaku. Sebab, syarat pelulusan bagi siswa SMU saat ini sangat mudah. Hanya dengan bermodalkan rapor sampai cawu III, mengikuti EBTA dan EBTANAS, mereka sudah bisa dijamin lulus.

"Saya kira, sistem kriteria pelulusan yang berlaku saat ini perlu ditinjau ulang. Sebab, walaupun Danem-nya rendah, siswa tersebut bisa dengan mudah lulus. Oleh karena itu, usulan diberlakukannya kembali sistem penilaian akademis seperti tahun-tahun sebelumnya perlu dipertimbangkan. Dimana syarat pelulusan siswa harus mempunyai nilai komulatif minimal 6,0," ungkap Asmaun. ###

atas