Dicari Figur Bupati Sampang
Sampang - Surabaya Post
DPRD Sampang diingatkan agar menghindari permainan money politics dalam pemilihan Bupati yang tinggal beberapa bulan lagi. Karena jika ini terjadi akan mencoreng nama dewan yang tidak akan dipercaya rakyat.
"Dari hasil angket yang diedarkan pada peserta, ternyata masih ada mencurigai DPRD akan tersandung money politics pada pemilihan Bupati mendatang. Kami meminta ketegasan suara wakil rakyat dengan kemungkinan ini," kata salah seorang peserta diskusi mencari figur Bupati Sampang mendatang, di PKPRI "Karta", Kec. Kota, Sabtu (4/3).
Acara pemanasan persiapan Cabup dibuka Bupati Sampang Fadhilah Budiono. Dihadiri Ketua DPRD Sampang H Hasan Asyari, pimpinan dewan, pejabat.
Mendapat pertanyaan yang cukup sensitif itu, para pembicara dari wakil rakyat, Drs R.B. Mujahid Anshori (anggota DPRD Tk. I Jatim dari PPP), Ketua FPKB DPRD Sampang, KH Hasan Abrori MA, menjawab tidak akan terjadi.
"Hal ini tidak akan terjadi bagi DPRD Sampang. Kami akan berusaha semaksimal mungkin, agar money politics mengotori Sampang," kata Hasan.
Angket yang disebarkan ke-200 peserta diskusi tentang kriteria calon Bupati Sampang periode 2000-2005 yang dikeluarkan KDMS (Kelompok Diskusi Masyarakat Sampang), cukup menarik. Dalam polling itu disebutkann, 45,6% peserta mengisi akan terjadi money politics, 28,1% mempertanyakan integritas dan kredibilitas DPRD Sampang. 22,8% masa bodoh, dan 3,5% tidak tahu.
Tentang figur Bupati Sampang yang ideal, 39,98% menghendaki dari kalangan intelektual profesional, 25,44% untuk tokoh masyarakat intelektual. Yang menarik figur militer masih cukup diminati, 22,02%, dan tokoh masyarakat yang memilih hanya 13,56%.
Peserta dari segenap komponen masyarakat Sampang (LSM, ulama, tokoh masyarakat, parpol, ormas, birokrat, cendekiawan), menghendaki Bupati mendatang agar yang memahami pemerintahan dan berwawasan ke depan (91%). Sedang putra daerah kurang diminati, hanya dipilih 17,86%.
Yang menarik lagi daerah yang dikenal agamis ini, tidak terlalu mempersoalkan calonnya laki-laki atau perempuan. Sebab dalam angket peserta yang memilih kandidat pria 37,5%.
Kabag Humas Sampang Drs Moh. Hosin menambahkan hasil dari diskusi yang pada intinya figur Bupati Sampang agar membawa daerah bahari ke depan lebih baik, tidak membedakan sipil atau TNI/Polri, akan disampaikan ke DPRD Sampang. "Hal ini sebagai salah satu masukan bagi dewan untuk menentukan kriteria Cabup Sampang," ujarnya. (kas)
|