back | |
Serambi MADURA |
https://zkarnain.tripod.com/ Internet Based Life-long Learning Environment for Maintaining Professional Vitality |
Radar Madura Jumat, 21 Juli 00 |
Jawa Pos |
Penanggung Jawab Proyek Bantah Klarifikasi Komisi A
Drs Sustono: Tidak Ada Penyimpangan Proyek SUMENEP - Hasil klarifikasi dari komisi A dengan eksekutif yang dibacakan oleh ketua dewan K H Busyro Karim dalam sidang paripurna pemandangan akhir perhitungan APBD anggaran tahun 1999-2000. Komisi A menyimpulkan bahwa hasil klarifikasi dengan eksekutif pada tanggal 12 Juli 2000, ditemukan bahwa terjadi pelampauan pada pos-pos terhadap penggunaan anggaran, terutama pada pos peningkatan perencanaan kota kecamatan (PPKK) dan pos BAPPEDA pada rincian pembelanjaannya belum jelas sehingga pembelian 1 unit komputer saja menghabiskan dana Rp 12 juta. Untuk itu komisi A yang diketuai oleh Drs K Darwies Mazsar menyatakan bahwa, untuk klarifikasi terhadap penggunaan sudah cukup, walaupun masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi, khususnya pada pos BAPPEDA pada proyek peningkatan perencanaan kota kecamatan sampai saat ini rincian pembelanjaanya belum jelas," jelasnya dalam kesimpulan klarifikasi. "Maka untuk menghindari adanya pelampauan lagi diharapkan harap pihak penanggung jawab, pimpro dan bendahara proyek dalam hal penggunaan anggaran untuk menggunakan anggaran secara efektif dan efisiendan juga diharapkan adanya transparansi dan koordinasi dengan komisi A," jelas komisi A lebih lanjut.Hasil klarifikasi komisi A tentang adanya pelampauan anggaran dibantah oleh pihak penanggung jawab proyek Drs. Sustono yang menyatakan bahwa penyimpangan itu tidak ada, karena bukti dari pada kerjasama dengan pihak ketiga, dan untuk uang komputer sebesar Rp 12 juta tersebut juga merupakan uang pemeliharaannya," jelasnya. "Jadi paradigma kita bahwa, jangan kita memberikan jalan kepada seseorang (PPKK, komputer ke kecamatan, red) tanpa dibarengi dengan biaya pemeliharaan dan perawatan." "Karena begitu ada mereka ada kerusakan, mereka tidak mempunyai sumberdanya susah juga, jadi untuk program-program selanjutnya semacam itu," lanjut sustono.Keterangan lebih lanjut, Drs Sustono menjelaskan bahwa, semua laporan tersebut sudah kami lampirkan pada klarifikasi ke dua sudah kami sampaikan rincian penggunaan dari dana itu yang total dananya Rp 100 juta, diantaranya lima yang dilarikan perencanaan kota kecamatan dengan pembelian lima unit perangkat komputer," tandasnya. Keterangan sustono telah dijelaskan ke komisi A dan pihaknya mengaku tidak tahu kenapa persoalan ini masih terjadi klarifikasi. " Karena kami sudah menjelaskan semua dalam klarifikasi tersebut, dan mungkin ini telah terjadi miss, dan jika mereka masih mempermasalahkan hal tersebut mungkin karena sedikit ada kecurigaan terhadap dana komputer tersebut, dan harapan dari dewan merupakan masukan yang bagus jadi komputer yang ada tersebut bukan hanya digunakan untuk nulis surat," tegasnya.(ir)
|