back
Serambi MADURA PadepokanVirtual
Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Sabtu
25 Desember 1999
Radar Madura


Proyek Air Bersih Bantuan Word Bank Mangkrak

Sumenep, Radar

Proyek Air Bersih (PAB) berupa Gate Valve milik PDAM di Desa Marengan, 5 km arah timur kota Sumenep, kini kondisinya mangkrak dan tak berfungsi. Pasalnya, proyek yang dimaksudkan untuk menyalurkan air PDAM tersebut, ternyata hingga kini tidak difungsikan oleh PDAM. Proyek bernilai ratusan juta rupiah bantuan Bank Dunia (World Bank) pada tahun 1997 yang dikerjakan oleh PUD tersebut dianggap tidak layak oleh PDAM. Akibatnya, sampai sekarang sekitar 8000 warga masyarakat di Desa Pinggir Papas dan desa Karang Anyar kesulitan air bersih, dan harus membeli dari truk tangki air PDAM setiap hari.

''Setiap hari kami harus membeli air dari truk tangki milik PDAM. Padahal di sini sudah ada pipa PDAM tapi kok tidak ada airnya,'' ujar Pak Syafi'i salah seorang penduduk Desa piggir Papas yang setiap hari membeli air PDAM.

Beberapa warga yang didatangi Radar Madura mengatakan bahwa proyek gate valve tersebut sudah mangkrak sejak dua tahun lalu, sehinggatidak ada air yang mengalir ke desa mereka. Sedangkan setiap hari tangki yang masuk untuk melayani kebutuhan air bersih di dua desa tersebut sekitar 20 truk tangki dengan harga per tangki Rp 15.000.

''Kami berharap kepada pihak-pihak yang bersangkutan hendaknya proyek yang sudah memakan biaya yang banyak itu dimanfaatkan atau dihidupkan sebagaimana mestinya. Kalau memang pemerintah tidak mau melakukannya, lebih baik pipanya dijual dan dananya digunakan untuk kepentingan masyarakat,'' Kata H. Abdurracman tokoh masyarakat Desa Pinggir Papas ditemani beberapa warga.

Sementara itu, Direktur PDAM Drs. H. Hasan Arifin ketika dikonfirmasi membenarkan adanya proyek yang mangkrak tersebut. Menurutnya, proyek PAB tersebut pada awalnya tidak melibatkan PDAM sebagai instansi yang lebih berhak untuk mengerjakan, sehingga standar yag dipakai tidak sesuai dengan yang ada di PDAM.

''Dalam proyek tersebut pihak PDAM tidak dilibatkan sama sekali, dan juga mangkraknya proyek tersebut karena belum ada penyerahan dari PUD (Bina Marga, Red) yang mengerjakan proyek,'' katanya, kemarin.

''Dulu memang rencananya akan diserahkan pada PDAM, namun tidak kami terima karena setelah saya perintahkan tim teknis kami ke lapangan hasilnya menyebutkan bahwa proyek PAB tersebut tidak layak untuk dipakai menyalurkan air, sehingga harus dirobah total,'' katanya menjelaskan.

Lebih lanjut Hasan Arifin menjelaskan bahwa sebenarnya PDAM tidak bermaksud menolak hasil proyek tersebut. ''Tetapi kenyataanya proyek tersebut tidak layak,'' ujarnya. Sehingga, untuk bisa difungsikan membutuhkan dana yang besar, sedangkan PDAM tidak punya dana untuk itu. (rd)