back | |
Serambi MADURA |
PadepokanVirtual Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment for Maintaining Professional Vitality |
Sabtu 18 Desember 1999 |
Radar Madura |
KH. Tijani Djauhari:
"Mari Perangi Narkoba Bersama-Sama2 Sumenep, Radar Madura yang selama ini dikenal dengan masyarakat yang kulturnya agamis, kini sudah ternodai dengan maraknya dan beredarnya narkotik dan obat-obat terlarang (Narkoba). Berbagai kecaman dan pernyataan perang terhadap narkoba terus dikeluarkan berbagai elemen masyarakat, baik ulama, tokoh masyarakat, aparat keamanan, pelajar, santri dan mahasiswa, serta LSM.Hal yang sama juga disampaikan, KH. Tijani Djauhari, MA pengasuh pondok pesantren Al-Amien Prenduan. Dengan beredarnya narkoba tersebut diakuinya sangat memprihatinkan sekali. "Saya kira maraknya narkoba ini, merupakan bencana lain, setelah krisis moneter, krisis kepercayaan, dan politik," ujarnya. ''Sekarang masyarakat sudah mengalami krisis akhlak dan moral, dan Narkoba adalah salah satu sisi dari salah satu invasi budaya," tambahnya. Menurutnya, bangsa Indonesia tidak akan kokoh, kalau generasi mudanya sudah menikmati Narkoba. "Kalau generasi kita semua terkena dan memakai Narkoba, tentu mereka sudah tidak bisa diharapkan," tambahnya. "Dalam catatan terkahir sudah ada jutaan." Untuk itu, menurutnya, harus ada iklan bersama dan kesadaran bersama utnuk menghindari Narkoba itu. "Ini sebuah tantangan, belum lagi masalah korupsi, kedhaliman, penindasan, dan cinta kepada kekuasaan," ujarnya.Kalau persoalan konsumen atau pemakai Narkoba, menurut Tijani, barangkali karena pengaruh teman dan lingkungannya. "Tapi pengedar dan produsen itu yang harus kita tindak dengan tegas," tutunya. Untuk itu, ia mengimbau agar para orang tua tidak memikirkan dirinya saja, tapi juga keluarganya. "Perintah Allah, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka," paparnya dengan penuh harap. "Untuk itu, keluarga harus bisa dan benar-benar mendidik anak-anaknya dengan baik sejak ia dilahirkan." (sul/rif)
|