back | |
Serambi MADURA |
https://zkarnain.tripod.com/ Internet Based Virtual Life-long Learning Environment for Maintaining Professional Vitality |
Sabtu 21 Januari 2000 |
Radar Madura |
Dugaan Ada Kuburan Massal di Pesongsongan, Benar!
GP Ansor Sumenep Siap Bantu TPF dan Bentuk Tim Istiharah SUMENEP - Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Sumenep menyambut baik upaya GP. Ansor Sampang yang ingin membuka tabir Tragedi Pemilu '97, yang diduga telah meminta banyak korban tak berdosa. Pembina GP Ansor Sumenep Rasyidi Johan saat ditemui Radar Madura di kediaman Ketua PPP Pasongsongan, K. Aziz mengatakan siap membantu Tim Pecari Fakta (TPF) GP Ansor Sampang.''Keinginan GP Ansor Sampang, saya kira sangat baik dan patut diberi jempol," ujarnya. Menurutnya, Tragedi Pemilu '97 tersebut benar-benar tak akan dilupakan sepanjang hidupnya. ''Kalau ada upaya serius untuk mengungkap tragedi Sampang saat pemilu '97, saya selaku pembina GP Ansor, sekali lagi siap untuk bekerja sama mengungkapnya," tambah aktivis yang menjadi advokasi kasus Kedungombo dan Tragedi Nipah itu. Ketika ditanya soal adanya kuburan masal Tragedi Pemilu '97 di Pasongsongan, Rasyidi Johan bersama ketua GP Ansor Rubaru. K. Hamid Ali Munir merasa terkejut. Namun, menurutnya, di Pasongsongan memang terdapat kuburan masal yang letaknya di Desa Lebbeng Timur yang jaraknya kurang lebih 15 km arah selatan Kecamatan Pasongsongan. ''Kalau soal kuburan masal, di Pasongsongan sejak dulu memang ada, bahkan tempat itu sebagai pembuangan tukang santet dan orang yang tak dikenal identitasnya," ujar Rasyidi yang juga ketua LSM Pusat Informasi dan Pengembangan Masyarakat (PIPM).Namun, kalau soal pembuangan masal akibat Tragedi Pemilu '97, Rasyidi Johan, K Aziz, dan K. Hamid Ali Munir baru mendengarnya. Namun, ketiga tokoh itu mengatakan tidak menutup kemungkinan adanya pembungan masal di Desa tersebut. ''Kalau memang ada informasi bahwa di sini (Pasongsongan, Red) terdapat pembuangan masal akibat kerusuhan Pemilu '97, mungkin juga ada benarnya,'' sambung K. Hamid. Bahkan, kalau perlu, menurut anggota dewan asal Rubaru itu, dirinya akan membentuk tim istiharah untuk meminta pertolongan Allah SWT, apakah di Desa Lebbeng Timur benar-benar tempat pembuangan masal korab Tragedi Pemilu'97. "Kalau perlu, kami akan membentuk tim istiharah untuk memohon pertolongan Allah SWT," tuturnya.Sementara itu, untuk menuju lokasi yang diduga sebagai tempat pembuangan masal di Lebbeng Timur, Pasongsongan, menurut masyarakat setempat sangat sulit. Lokasi pembuangan yang berukuran 16 M3 itu tanahnya memang merupakan tanah rawa (endhut, Madura). Menurut penuturan salah seorang warga, apabila ada sebuah benda dibuang ke tanah tersebut, benda tersebut langsung melongsor ke bawah dan benda itu pun dalam sekejap kemudian hilang dan tanah kembali rata. Lebih lanjut, masyarakat meyakini kalau dalam tanah tersebut mungkin terdapat ribuan orang yang dibuang. ''Sejak dulu itu memang dikenal sebagai tempat yang berbahaya, sebab tanahnya bergerak ke bawah jika ada benda yang dilempar ke tanah tersebut," katanya.Untuk menunjukkan keseriusannya, Rasyidi Johan akan meminta data kepada GP Ansor Sampang, dan kalau pihaknya sudah mendapati data tersebut, akan dipelajari dengan mengorelasikan dengan peristiwa-peristiwa Pemilu '97 di Sumenep, khususnya di Kecamatan Pasongsongan yang juga rusuh saat Pemilu '97. (sul/rif) |