Polres Gresik Sita 5 Karung Dokumen Pemilu
Gresik - Surabaya Post
Polres Gresik mengamankan lima karung kertas dokumentasi pemilu yang ditemukan di gudang UD Rejeki Djaya, Driyorejo. Ribuan kertas suara itu diperoleh M. Ihsan pemilik UD Rejeki Jaya dari pengepul barang bekas H Str, warga Surabaya yang biasa menjual ke perusahaannya.
Hasil pemeriksaan Polres Gresik, menjelaskan, sebagian besar kertas suara itu sudah dicoblos. Sementara yang lainnya masih utuh. Begitu pula dengan formulir pendaftaran, maupun formulir yang lain, ada yang sudah terpakai dan juga masih belum dibubuhi coretan tinta.
Selain itu, juga diperoleh informasi, selain kertas dokumentasi pemilu itu diperoleh dari Bangkalan, Madura, Surabaya juga dari beberapa kota di Jawa Tengah. "Kemungkinan setelah semua kertas itu dicek, akan ditemukan kiriman dari kota yang lain," kata Kapolres Gresik Letkol Pol Sudarto SH didampingi Kasat IPP Djoko S. SH.
Terbongkarnya, kertas dokumentasi pemilu itu diperoleh dari seorang anak kecil yang sedang memainkan selembar kertas suara di Driyorejo, Gresik. Saat itu seorang anggota KIPP, mengetahui bahwa kertas suara itu seharusnya masih disimpan di PPK maupun di PPD.
Setelah diselidiki, anggota KIPP tersebut menemukan sebuah gudang barang bekas milik M. Ihsan yang berisi tumpukan kertas dokumentasi pemilu. Setelah itu Khusnul Khotib pengurus KIPP Gresik koordinasi dengan Polres. Kapolres Letkol Pol Sudarto SH, memerintahkan anggotanya agar segera menyelidiki laporan anggota KIPP tersebut.
Pada Kamis (1/7), anggota Polres Gresik didampingin, Ketua PPD II Gresik Hariyadi SH dan pengurus KIPP menuju lokasi gudang UD Rejeki Djaya di Driyorejo untuk mengecek kebenaran infomrasi tersebut. "Setelah kita cek, memang benar di dalam gudang itu terdapat tumpukan karung berisi kertas dokumentasi pemilu yang bercampur dengan barang bekas yang lain," kata kapolres.
Menurut dia, selain kertas dokumentasi pemilu dalam karung itu juga bercampur dengan kertas bekas lain. Seperti kertas ujian sekolah dan berbagai jenis kertas yang lain. Kelima karung kertas itu saat ini masih dipilah antara kertas pemilu dengan kertas yang lain.
Ditegaskan, sampai saat ini pemilik perusahaan M. Ihsan belum mengirimkan kertas bekas itu ke PT Surya Kertas untuk dilebur kembali. "Kita sudah periksa pemilik gudang dan pengirim barang bekas dari Surabaya juga akan kita panggil untuk mengetahui siapa penjualnya," ujar Kapolres Gresik.
Hariyadi SH saat dihubungi mengatakan, pihaknya kini sedang mengadakan koordinasi dengan PPD II di Bangkalan dan kota lain yang kertas pemilunya turut dijual di Gresik. "Kita akan mengutus orang untuk menuntaskan soal ini," jelasnya.
Perkiraan Kapolres, motif penjualan kertas pemilu itu, terutama berkaitan dengan ekonomi. Pihaknya belum menemukan indikasi ada unsur kesengajaan untuk menghambat pemilu. "Namun yang jelas, kita terus menyelidiki motif yang lain," kata Sudarto. (nuf)