Ujung Diperketat
Surabaya - Surabaya Post
Untuk mencegah masuknya provokator ke Sampang Madura petugas gabungan dari Polda Jatim dan Polresta KP3 Tanjung Perak, sejak Kamis (7/9) pagi tadi, melakukan pengamanan di Penyeberangan Ujung Surabaya. Puluhan petugas berasal dari unsur intel, reserse, bimmas, dan sabhara sejak pukul 05.00 oleh Kapolresta KP3 Tanjung Perak Superintendent (Letkol) Drs Wijaya Purbaya disebar di sekitar Dermaga Ujung.
Mereka tidak melakukan operasi atau razia secara terbuka, hanya berjaga-jaga. Petugas akan memeriksa orang yang sikap dan tingkah lakunya mencurigakan. Petugas akan melarang rombongan yang dicurigai akan berunjuk rasa ke Sampang.
"Pokoknya kalau ada kumpulan massa yang hendak ke Madura akan kami awasi. Kalau mereka terindikasi sebagai pengunjuk rasa yang hendak ke Sampang akan kami larang. Untuk itu, mulai hari ini, siang malam kami bergantian berjaga di tempat ini," kata petugas KP3 Tanjung Perak ditemui di Dermaga Ujung, Kamis (7/9).
Untuk kelancaran tugas ini Kapolresta menunjuk Kasat Resersenya Senior Inspektur Kadarisman SH dan Kasat Intel Senior Inspektur Hari SH sebagai pengendali tugas.
Pantuan Surabaya Post, di dermaga Ujung menunjukkan kalau arus penyeberangan Ujung-Kamal tetap lancar. Di sepanjang jalur dermaga tak tampak antrean penumpang dan kendaraan. Yang terlihat mencolok adalah banyaknya polisi berkeliaran.
Hal itu dibenarkan Muntari seorang ABK kapal feri penyeberangan, Putri Koneng. "Aktivitas tetap berjalan seperti biaya. Jumlah penumpang tidak menurun," katanya.
"Kalau yang bergejolak Bangkalan pengaruhnya akan sangat besar."
Kehadiran polisi itu membawa dampak positif bagi pedagang dan pengguna jasa penyeberangan, karena membuat penjahat, khususnya pencopet takut beroperasi. "Semoga setiap hari banyak polisi patroli di tempat ini," kata Ny Bariah (40), penjual apel.
Menurut ibu dua anak asal Bangkalan ini, biasanya pukul 06.00 di kawasan ini sedikitnya ada empat korban pencopetan. Ini merugikan pedagang, pendapatan mereka jadi ikut menurun. "Kalau daerah ini tidak aman mereka enggan belanja," katanya.
Hal senada dikatakan Wahab (35), warga Bratang Gede yang dua kali sepekan menyeberang ke Madura. Banyaknya polisi membuat hati pengguna jasa penyeberangan merasa aman dan nyaman. (bas)
|