back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

SURABAYA
Kamis, 17 Agustus 00
SURYA


Salat Tahajud Sembuhkan Semua Penyakit

Surabaya, Surya
Salat tahajud yang umumnya digunakan sebagai sarana mendekatkan diri dengan Allah, menyimpan 'seribu misteri'. Yang mengejutkan, ibadah khusus di penghujung malam ini bisa jadi obat mujarab.
Tak percaya? Dr M Shaleh, M.Pd., dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya, meyakinkan salat tahajud secara medik bisa meningkatkan respon pertahanan tubuh, sehingga manusia terbebaskan dari berbagai penyakit.
Misalnya, penyakit-penyakit infeksi, jantung, hipertensi, mati mendadak, sampai kanker. Alumnus program doktoral Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, bidang Psikoneuro-imunologi, mengungkapkan temuannya dalam seminar di IAIN, Rabu (16/8) kemarin.
"Salat tahajud bisa saja mendatangkan stres, bila tak dijalankan dengan ikhlas dan kontinyu. Ya, karena terjadi kegagalan menjaga homeostatis (daya adaptasi) terhadap pola irama pertumbuhan sel normal. Tapi, jika dijalankan secara ikhlas, akan sebaliknya," tandas Dr M Shaleh.
Jebolan Pesantren Lirboyo ini menambahkan, adanya sel tak normal memicu pertumbuhan tak terkoordinasi dengan jaringan tubuh, sehingga tak berguna atau disebut neoplasma (tumor).
"Tumor itu penyakit pertumbuhan sel yang tak normal. Kalau melaksanakan salat tahajud dengan ikhlas akan dapat meningkatkan pertumbuhan sel normal sehingga membebaskan dari penyakit tumor atau kanker," katanya.
Prof Dr Rosjidan yangg juga tampil sebagai pembicara juga sependapat. Ditegaskan, psikoterapi Islam belakangan dibutuhkan, termasuk masyarakat global (di Eropa) yang mengalami krisis spiritual.
"Selama 30 tahun, Gustru Jung menyembuhkan pasien dari berbagai bangsa yang mengalami gangguan jiwa, dan problemanya bersumber dari kebutuhan agama. Mereka kehilangan sesuattu yang diberikan agama, dan sembuh setelah kembali ke agama. Psikoterapi Islam akan kian penting, karena psikoterapi modern tidak mampu menjawab kebutuhan," katanya. (rid)