back | |
Serambi MADURA |
https://zkarnain.tripod.com/ Internet Based Life-long Learning Environment for Maintaining Professional Vitality |
SURABAYA Selasa, 15 Agustus 00 |
SURYA |
Tarif Feri Ujung-Kamal Meroket Lima Puluh Persen
Surabaya, Surya Tarif penyeberangan Ujung-Kamal yang menggunakan kapal feri, naik 50 persen. Keputusan yang telah mendapat persetujuan DPR RI ini, diberlakukan mulai 1 September 2000 mendatang. Kesepakatan DPR RI menaikkan tarif penyeberangan di Tanjung Perak ini, merupakan usulan Dewan Pengurus Pusat Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (DPP Gapasdap), beberapa bulan lalu. Wakil Gapasdap Ir Bambang Haryo saat dikonfirmasi, belum bisa menjelaskan kenaikkan kongret tarif penumpang, barang maupun mobil dalam penyeberangan Ujung-Kamal. "Ya, karena DPR RI hanya memberikan persetujuan antara," tukasnya, Senin (14/8). Menurut Haryo, kenaikan tarif itu sudah saatnya dilakukan karena pihak perusahaan sudah kesulitan mengembalikan investasi. Kenaikan yang disetujui itupun, hanya cukup menutup biaya operasinal, bila dihitung kurs sedolar Rp 5.000. "Kami ini serba sulit, kapal mau dihentikan rugi (berkarat), tidak dihentikan biaya kurang," tandas Haryo. Rasanya untuk menghentikan kapal, lanjut Haryo, tidak mungkin. "Kalau kapal penyeberangan dihentikan, masyarakat akan ngamuk. Padahal, antara pendapatan dengan biaya yang ditanggung pihak kapal, tidak sebanding," imbuhnya. Itu sebabnya Haryo berharap pemerintah menghapus biaya sertivikasi kelayakan kapal untuk memperingan beban para pengusaha kapal. Pasalnya, biaya sertivikasi kelayakan kapal bisa mencapai Rp 40 juta. "Biaya ini kan cukup besar, mestinya sertivikasi kelayakan kapal ini cukup digratiskan dan didanai pemerintah, karena tanggungan pihak kapal terlalu besar," tegasnya. Selain itu, pihaknya berharap pengguna jasa penyeberangan di Tanjung Perak-Ujung Kamal memahami kenaikkan tarif penyeberangan semata-mata disebabkan sulitnya pihak kapal. Disinggung fasilitas apa yang akan ditambah jika tarif naik, Haryo yang juga ketua Ketua DPD Jatim Gapasdap, mengatakan tak bisa memberi banyak janji. Alasannya, fasilitas yang ada sekarang cukup memadahi. Bahkan lebih baik dibanding fasilitas kapal di Jepang dengan tarif jauh lebih mahal. "Bisa dilihat, kapal-kapal motor Ferry di Perak, di kapal itu sudah ada tempat buang air kecil, pesawat TV dan fasilitas lain. Kalau di Jepang, dengan kapal sama, tidak ada fasilitas seperti di Tanjung Perak-Ujung ini," tegasnya. Sayang, lanjut Direktur Armada dan Operasi PT Dharma Lautan ini, penyeberang di Tanjung Perak-Ujung Kamal belum mampu menjaga kebersihan di kapal. "Akibatnya, kapal sering terlihat kotor," tuturnya. (rid)
|