Tiga 'Sufi' Pamerkan Keindahan Kaligrafi
SURABAYA - Penyair K H Mustafa Bisri (Gus Mus), Si Clurit Emas H Zawawi Imron, dan pelukis sufi H Amang Rahman akan menggelar Pameran Kaligrafi bersama di Hyatt Regency Hotel, 23-25 Juli mendatang. Pameran bertajuk 'Tiga Pencari Teduh' akan langsung dibuka oleh Presiden Abdurrahman Wahid.
Pameran ini termasuk istimewa, karena ketiganya memang tak hanya sekedar pelukis. Gus Mus dikenal sebagai penyair yang kuat, syairnya bahkan menggelitik. Zawawi Imron, penyair asal Tang-batang, Sumenep, juga hebat dalam berpuisi, sedangkan Amang Rahman terkenal dengan lukisan sufinya yang amat religius. "Saya memang ingin berpameran didampingi dua orang hebat ini," kata Gus Mus memuji Zawawi dan Amang.
Amang Rahman amat dikenal sebagai pelukis kaligrafi surealisme. Dari karya-karyanya, Amang sepertinya hanya ingin beribadah dalam melukis dengan kekhusyukan yang tidak dibuat-buat. "Dalam melukis, dia juga tafakur dan berdzikir. Sehingga dalam memandang lukisannya, selain keindahan kita juga akan terbbawa dalam lukisan alam kerohanian," puji Gus Mus.
Sedangkan Zawawi adalah pelukis yang sederhana, tanpa konsep yang muluk-muluk.
Dalam pembukaannya nanti, tiga pelukis itu juga akan melukis dengan spontan, lukisan itu akan ditanda-tangani Gus Dur lalu dilelang. "Hasilnya disumbangkan ke Bengkulu. Begitu juga semua hasil penjualan lukisan Gus Mus," ungkap Heka Hertanto dari ADIBA Production yang menangani gelar lukisan unik itu.
"Terlalu banyak kata yang sudah dikeluarkan. Setiap kali mau nulis langsung macet, yang keluar justru imajinasi kaligrafi," kata Gus Mus.
"Apalagi setelah reformasi ini, saya tidak mempunyai pekerjaan kecuali beristighfar dan mengadu kepada Allah. Mau ikutan kemaruk seperti kebanyakan elite politik dan pers, kami tidak memiliki potongan," tegas penyair yang dikenal dengan puisi-puisi balsem dan pengasuh Pondok Pesantren Rhoudlotut Tholibien, Rembang ini.
Dari beberapa lukisan Gus Mus, ada yang berjudul "Masih Ada Allah". Lukisan tersebut dilukis di atas kanvas berwarna hitam pekat dan di pojok kanan atas ada tulisan kecil huruf Arab 'Allah' yang berwarna putih. Tapi, kalau diterawang dari belakang akan terlihat beberapa tulisan Asma'ul Husna. Selain itu, ada kanvas besar yang hanya berisi satu huruf 'Alif', judulnya Sendiri. (cr-5)
|