back | |
Serambi MADURA |
PadepokanVirtual Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment for Maintaining Professional Vitality |
Jumat 07 Januari 2000 |
Jawa Pos |
Jadi Provinsi, Madura Dibagi 6 Kabupaten
SURABAYA - Seorang kiai asal Bangkalan Madura, KH Imam Buchori Cholil mengatakan, untuk bisa menjadi provinsi, Madura memerlukan pemekaran wilayah. "Idealnya Madura punya 5 atau 6 kabupaten," kata kiai muda ini seusai menghadiri silaturrahmi tokoh Madura di wisma Bapindo kemarin. Menurutnya, bukan hanya kabupaten yang perlu dimekarkan, akan tetapi juga kecamatan. Ia menyoroti wilayah-wilayah kepulauan yang banyak tersebar di sekitar pulau Madura yang sulit dijangkau karena faktor geografis. ''Hal seperti ini perlu perhatian khusus, agar tidak tertinggal dengan daerah lain. Pulau-pulau di Sumenep misalnya, perlu dipecah menjadi kabupaten lagi," katanya. Seiring dengan akan diberlakukannya undang-undang tentang otonomi daerah, menurut Kiai Imam, selama 4-5 tahun ke depan, kabupaten-kabupaten tersebut juga harus diberi otonomi untuk mengelola daerahnya masing-masing. Setelah 5 tahun, bagi kabupaten yang belum siap, harus menggabungkan diri dengan yang sudah siap. Untuk persiapan, semua itu bisa dimulai sejak sekarang. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah pemberian otonomi seluas-luasnya kepada daerah. Otonomi bukan hanya untuk pemda, akan tetapi juga untuk DPRD dan lembaga peradilan. "Kalau hal ini tidak dilakukan nggak mungkin Madura siap menjadi provinsi," kata cucu ulama terkenal, KH Syechona Cholil Bangkalan itu.Menurutnya, untuk persiapan Madura menjadi provinsi, peran DPRD sangat besar dan menentukan. Anggota legislatif, kata Kiai Imam, dituntut untuk bisa membuat perda yang sesuai dengan kondisi masyarakat setempat. ''Era otonomi daerah nanti merupakan ujian bagi DPRD, apakah berani bersikap kritis terhadap pemerintah daerah atau tidak,'' ujarnya. Mengenai sumber daya pendukung, ia optimistis bahwa apa yang dimiliki Madura sudah cukup untuk mendukung terbentuknya provinsi. "SDM dan SDA sudah tersedia, tinggal bagaimana memanfaatkannya," katanya.Sumber daya manusia, ia optimistis karena saat ini para pemuda Madura banyak yang menimba ilmu di berbagai perguruan tinggi terkenal di Indonesia. "Secara moral, mereka dituntut untuk bisa ikut berperan membangun daerahnya," ujarnya. Sementara itu soal sumber daya alam, menurutnya, Madura juga tidak kalah dengan daerah-daerah lain. Ia menunjuk kekayaan alam berupa tambang minyak di Sumenep dan Bangkalan sebagai sebuah kekayaan yang perlu dieksploitasi untuk pembangunan daerah. Selain itu, kekayaan alam berupa pasir kuarsa (bahan pembuat kaca) yang terdapat di Kecamtan Geger dan Galis, Bangkalan, juga bisa diandalkan. (nw)
|