Tidak Cocok Harga: Pengiriman Sapi Madura ke Jakarta Dibatalkan
Bangkalan - Surabaya Post
Upaya Bupati Bangkalan, Moh. Fatah, menawarkan sapi Madura untuk memenuhi kebutuhan Lebaran kepada Departemen Koperasi/Pengusaha Kecil Menengah (Depkop/PKM), gagal. Selain harga penawaran tidak cocok, juga permintaan jumlah sapi lokal ini terlalu banyak.
Meningkatnya harga daging sapi lokal menjelang Lebaran, diperkirakan bukan saja karena harga sapi yang tinggi tapi populasi sapi juga kurang. Sehingga Depkop/PKM mengimpor sapi dari Australia untuk memenuhi kebutuhan daging selama Lebaran.
"Saya sudah kontak dengan Irjen Depkop, soal pemenuhan daging sapi Madura yang rencananya untuk memenuhi kebutuhan Jakarta. Karena harganya tidak cocok, ya tidak jadi mengirim sapi lokal ini," kata Bupati Bangkalan. Moch. Said, Sabtu (9/1) siang.
Menurut Bupati harga yang ditawarkan oleh Depkop/PKM Rp 9.000,00/kg (sapi hidup) sudah sampai di Jakarta. Sedangkan pedagang sapi Madura yang dikontak bupati tidak cocok dengan harga penawaran itu.
"Pada mulanya ditawar Rp 7.500,00/kg hingga Rp 9.000,00/kg. Namun pedagang sapi di Bangkalan tetap tidak cocok dengan harga itu. Alasannya dengan harga itu masih rugi," ujarnya.
Informasi lain yang diterima Surabaya Post harga sapi impor dari Australia lebih murah dari sapi lokal (Madura). "Sapi Australia harganya Rp 8.000,00/kg (sapi utuh) sudah tiba di Jakarta," kata sebuah sumber di lingkungan dinas Pemda Bangkalan.
Dengan harga cuma Rp 9.000,00/kg daging para pedagang sapi akan mengalami kerugian. Masalahnya harga daging sapi lokal di pasaran Bangkalan mencapai Rp 25.000,00/kg.
"Pasaran sapi lokal di daerahnya sendiri ternyata lebih besar. Otomatis pedagang tidak mau mengirim sapi Madura untuk memenuhi permintaan Depkop," ujarnya.
Departemen Koperasi/PPKM kata Moh. Fatah meminta dikirim sapi lokal Madura 300 ekor/hari, sudah tiba di Jakarta untuk memenuhi kebutuhan daging selama Lebaran. Sedang para pedagang tidak mampu memenuhi permintaan yang cukup besar itu.
"Bangkalan hanya mampu mengirim antara 20-30 ekor per hari. Bagi para pedagang yang pertama itu masalah harga, begitu tidak ada kecocokan sudah batal. Ini belum menginjak pembicaraan penyediaan permintaan dari Depkop yang besar jumlahnya itu," ujarnya.
Kepala Dinas Peternakan Dati II Bangkalan, Ir Moh. Fatich Murtadla, mengatakan jumlah populasi sapi Madura di Bangkalan 180.000 ekor/tahun. Dengan perbandingan jantan betina masing-masing tidak jauh dari 90.000 ekor.
"Sedang untuk memenuhi kebutuhan daging sapi hanya 20.000 ekor/tahun. Ini baik yang dipotong di Bangkalan, dikirim ke Surabaya atau ke luar pulau (Kalimantan). Bisa saja mengirim sapi secara besar-besaran untuk dipotong, tetapi populasi sapi Madura akan terganggu," katanya. (kas)