Pendukung Fadhilah Budiono Berulah Lagi
Massa Paksa Kepala Pasar Bebaskan Retribusi
Sampang - Surabaya Post
Tidak ada kepastian pelantikan Bupati Sampang terpilih Fadhilah Budiono, membuat pendukungnya berulah.
Ribuan warga didampingi 13 kades dari Kec. Ketapang, mendatangi pasar hewan dan ikan. Mereka memaksa dua kepala pasar, untuk membebaskan retribusi bagi pedagang sampai batas pelantikan Fadhilah.
Kejadian, Kamis (16/11) membuat kerepotan petugas keamanan, yang hanya bisa mengawasi saja. Massa yang diangkut truk, pikap, kol, dan sepeda motor, serentak memasuki dua pasar yang berdekatan.
Kehadiran ribuan orang yang tidak terduga ini, membuat pedagang dan pembeli ketakutan. Bahkan sebagian pembeli ada yang lari tidak jadi membeli barang yang dibutuhkan. Namun akhirnya bisa kembali tenang, setelah diberi pengertian tentang aksi mereka.
"Para pedagang dan pembeli tidak perlu takut, karena tidak akan menghalangi jual-beli di pasar. Tindakan kami sebagai kekesalan, karena tidak adanya kepastian pelantikan Pak Fadhilah," katanya di antara massa, yang disambut yel-yel, dukungan terhadap Fadhilah Budiono.
Staf pasar yang melakukan penarikan retribusi tidak bisa berkutik dengan ulah massa. Yang menjadi incaran, Kepala Pasar Hewan Moh. Sa'i dan Kepala Pasar Ikan Misrul. Dua staf Dispenda Sampang ini, disandera beberapa menit. Dipaksa untuk menandatangani surat pernyataan di atas materai.
Pada intinya, membebaskan retribusi bagi pedagang pasar ikan dan hewan. Batas akhirnya hingga ada kepastian Fadhilah Budiono dilantik menjadi Bupati Sampang.
Setelah dua kepala pasar menandatangani surat pernyataan di bawah ancaman ini, massa segera membubarkan diri dengan tertib. Namun di antaranya dengan didampingi beberapa kepala desa masih mengawasi aktivitas pasar untuk memastikan kepala pasar mematuhi pernyataan membebaskan retribusi.
Dari data di dua pasar, dengan tidak ditariknya retribusi hewan dan ikan, pemerintah kehilangan retribusi jutaan rupiah. Terutama di pasar hewan terbesar ke dua, setelah pasar hewan kota Sampang.
"Untuk pasar hewan, bila pasaran sepi tidak kurang dari Rp 2 juta, dari penarikan retribusi. Bila pasar ramai pendapatan bisa mencapai Rp 4 juta," kata petugas pasar hewan Kec. Ketapang.
Dari informasi yang diterima di lapangan, aksi serupa diperkirakan terus berlangsung di semua pasar di Sampang, pada saat hari pasaran. Pada Jumat (17/11) pasaran hewan di Kec. Banyuates dan Sokobanah.
"Aksi ini untuk menunjukkan pada Gubernur dan Mendagri, bahwa masyarakat di bawah sudah tidak sabar, dengan tidak adanya kepastian pelantikan Pak Fadhilah. Bisa jadi kejadian serupa akan terjadi di pasar lain pada hari pasaran," kata salah seorang kades.
Kapolres Sampang Supt Drs Endaryoko SH, belum berhasil dikonfirmasi. "Bapak tidak ada di tempat, nanti siang saja," katanya, Kamis (16/11) pagi. (kas)
|