back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Berita Utama
Kamis, 07 September 00
KOMPAS


Kantor DPRD Sampang Dibakar Massa

Sampang, Kompas

Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang (Madura), Rabu (6/9) petang, dibakar massa. Akibatnya, sebagian bangunan DPRD seperti ruang sidang utama dan ruang komisi ludes. Amuk massa itu membuat Rapat Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Jawa Timur dan Muspida Sampang di Gedung Grahadi, Surabaya, Rabu malam, memutuskan untuk menunda pelantikan Bupati Sampang Fadhilah Budiono, yang sedianya dilantik hari Kamis ini.

"Pelantikan akan dilakukan menunggu hasil rapat antara 10 ulama dari Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Kebangkitan Bangsa. Rapat itu rencananya akan dilakukan hari Minggu di Gedung Grahadi, Surabaya," ujar Gubernur Jawa Timur Imam Utomo usai rapat Muspida. Sementara itu, calon Bupati Fadhilah Budiono menolak memberikan komentar. Ia melakukan aksi tutup mulut dengan sapu tangannya dan langsung menuju ke mobil pribadinya.

Hingga Rabu malam, suasana kota seperti akan ada perang brubuh (habis-habisan). Pergerakan massa pendukung maupun kontra Fadhilah Budiono terus terjadi. Massa bersenjatakan pentungan maupun senjata tajam. Aparat keamanan bersiaga penuh.

Suasana kota benar-benar mencekam. Masyarakat masih trauma pada kerusuhan tahun 1997 yang nyaris meluluhlantakkan kota berpenduduk sekitar 95.000 jiwa itu. Sebagian besar pegawai kantor pemerintah memilih absen atau pulang secepatnya. Sebagian toko tutup. Demikian pula kantor swasta buka dengan kecemasan dan penjagaan kuat.

Penyerbuan

Sejak Rabu dini hari, sudah berkembang kabar bahwa ribuan massa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang kontra terhadap Fadhilah Budiono akan melakukan aksi menduduki kota dan merebut seluruh kantor pemerintah. Aksi ini sebagai balasan terhadap aksi pendukung Fadhilah yang melakukan aksi demo pada hari Senin lalu, yang menuntut Fadhilah disahkan dan segera dilantik.

Setelah mendengar kabar itu, ratusan pendukung Fadhilah melakukan penjagaan ketat
di pendopo kabupaten. Mereka bersenjatakan celurit.

Selain di pendopo, massa pendukung Fadhilah juga terkonsentrasi di sejumlah tempat di dalam kota maupun di sejumlah desa. Kalau pada aksi pertama melibatkan massa di 12 kecamatan, sekarang di seluruh kecamatan. Jumlahnya diperkirakan puluhan ribu. Truk dan angkutan lain sudah siap mengangkut mereka untuk menghadapi pihak kontra.

Sementara itu, pihak kontra Fadhilah juga sudah menggalang kekuatan. Mereka bukan saja dari wilayah Sampang yang menjadi basis PKB, seperti Omben, Sreseh, dan Tambelengan, tetapi juga dari Bangkalan. Lebih kurang 2.500 massa berkonsentrasi di kantor DPRD Sampang yang jaraknya dengan pendopo hanya ratusan meter. Mereka juga melengkapi diri dengan senjata tajam.

Semakin siang suasana semakin panas. Massa PKB tampak ingin bergerak ke pendopo kabupaten yang menjadi tempat konsentrasi ratusan massa pendukung Fadhilah. Namun, aparat keamanan dengan senjata lengkap dan kendaraan taktis bersiaga penuh.

Dalam suasana riuh rendah, tiba-tiba api berkobar di ruang sidang utama sekitar pukul 17.15. Melihat api berkobar, massa bukan memadamkan, tetapi malah bersorak-sorai sambil mengeluarkan sumpah serapah terhadap anggota DPRD yang memilih Fadhilah.

Mobil pemadam kebakaran yang sudah disiagakan segera bergerak. Tetapi tidak bisa segera mendekati sumber api karena dihalang-halangi massa. Namun, berkat bantuan aparat keamanan, mobil pemadam itu bisa segera memadamkan api.

Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sampang KH Fahrul Rozy mengatakan, walau massa PKB sudah berkumpul di sejumlah tempat, secara resmi PKB tidak pernah memerintahkan melakukan penyerbuan ke pendopo. "Tetapi kalau memang Fadhilah tetap dilantik, kami tidak tahu apa yang bakal terjadi," katanya.

Fadhilah terpilih menjadi bupati untuk jabatan kedua melalui proses yang kontroversial. Dalam pemilihan, 22 Juli lalu, Fadhilah yang mendapat dukungan dari Fraksi PPP, Fraksi TNI/Polri, dan Fraksi Gabungan mendapat 23 suara. Sedangkan saingan kuatnya, Sanusi, yang mendapat dukungan dari Fraksi PKB, memperoleh 22 suara. (ano/arn)

Berita utama lainnya: