back |
|
Serambi MADURA |
PadepokanVirtual Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment
|
UTAMA Kamis, 15 April 1999
| Surabaya Post
|
Penyambungan Kabel Laut Dimulai
Listrik Madura Pulih 28 April Mendatang
Jakarta - Surabaya Post
PLN Distribusi Jatim melakukan penyambungan kabel listrik bawah laut Gresik-Madura mulai Selasa (13/4) lalu. Penyambungan yang menelan biaya Rp 84 miliar itu diharapkan akan memulihkan listrik Madura pada 28 April mendatang.
Kabel laut antara PLTU Gresik sampai ke Desa Tajungan, Kamal, Madura, pada Jumat, 19 Februari 1999 sekitar pukul 13.13, putus. Diduga kuat, penyebabnya adalah MV Kota Indah yang membuang sauh di daerah terlarang labuh. Akibatnya, 281 ribu pelanggan PLN di Madura kehilangan hak mendapatkan aliran listrik.
Menurut Hisban, cepatnya pelaksanaan penyambungan kabel itu di luar dugaan semula sebab setelah diadakan pengecekan ternyata kabel yang rusak hanya 80 meter saja.
Pekerjaan penyambungan yang ditangani British Insulation Cable Company (BICC) itu, menurut Hisban, menelan biaya Rp 84 miliar. Rinciannya, Rp 55 miliar berupa ongkos, Rp 29 miliar untuk material. Untungnya, PLN masih mempunyai sisa kabel sepanjang 300 meter yang masih bisa dipergunakan sehingga tidak memerlukan pembelian baru.
Kontraktor Pelaksana
Adapun rekanan lokal BICC selaku kontraktor pelaksana adalah BBSI (Blafour Beatty Sakti Indonesia). Mereka mengerjakan perbaikan kabel laut 150 kv pada sirkuit nomor 2. Manajer Umum BBSI, Ir F.X. Budi Sentosa MSc, saat ditemui di Surabaya mengatakan, sebenarnya ada tiga kabel yang rusak. Namun pihaknya hanya mengerjakan satu kabel, yakni pada sirkuit 2.
Untuk kabel sirkuit 1 dan 3 belum ada perintah kerja dari PT (Perseroan) PLN Pusat. "Sekarang PLN masih memprioritaskan satu sirkuit dulu. Kemungkinan tahap berikutnya sirkuit yang lain," katanya.
Pekerjaan penyambungan itu setidaknya melibatkan sembilan orang tenaga kerja asing profesional dari pabrik kabel listrik BICC Inggris. Dua kabel untuk sirkuit 1 dan 2 memang buatan BICC, sedangkan sirkuit 3 dibeli dari Jepang.
Menurut Budi Sentosa, pihaknya sebenarnya baru mulai mengerjakan perbaikan Senin (29/4) dua pekan mendatang, dan selesai Selasa 4 Mei. Jadwal ini sesuai dengan kontrak kerja dari PT PLN Pusat.
"Kami merencanakan pekerjaan tersebut selesai maju seminggu dari jadwal yang diberikan PT PLN. Sehingga pada 28 April rampung, termasuk pengetesan," tambah dia.
Sebelum melakukan perbaikan, lanjut Budi, pihaknya telah melakukan pengetesan dan pengangkatan kabel sirkuit 2. Dari hasil pengetesan di bawah pengawasan Ian Smart, test engineer, kabel tersebut masih bisa dipakai.
Proses Sengketa
Mengenai proses hukum atas putusnya kabel laut, Hisban Achmad mengatakan, tetap akan dilanjutkan. Ia mengatakan, PLN akan menuntut ganti rugi Rp 150 miliar kepada pemilih MV Kota Indah, berbendera Singapura.
Pada saat kejadian, MV Kota Indah yang dinakhodai Capt. Shaukat Ali Akhtar bermuatan peti kemas sebanyak 599 TEUs, hanyut masuk ke daerah larangan buang jangkar. Jangkar itulah yang diduga memutus kabel sehingga warga Madura tak mendapatkan aliran listrik.
Saat ini, penerangan listrik di Madura menggunakan tenaga diesel, sudah mencapai 100% pada siang hari. Tapi pada waktu beban puncak, masih 50% sehingga masih dikenakan pemadaman secara bergilir. Untuk mengatasi gangguan pasokan listrik di Madura itu PLN menyewa genset dengan kapasitas total 48 MW. (lis, hm)
top