Dampak Kelangkaan Premium di Pamekasan PAMEKASAN - Dampak kelangkaan premium (bensin) di kota Pamekasan sudah mulai dirasakan oleh masyarakat. Sejak hari Selasa kemarin sekitar pukul 11.30 WIB hingga Selasa malam tiga SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) di kota Pamekasan mulai kehabisan stok bensin. Praktis pengendara yang terlanjur kehabisan bensin cari eceren di kios-kios. Pada hari Rabu pagi di SPBU Trunojoyo, SPBU Timur, dan SPBU Tomangmateh Blumbungan tampak antrean panjang pengendara. Di SPBU Trunjoyo terlihat antrean kendaraan roda dan roda empat. SPBU Timur JL Raya Sumenep antrean roda empat mendekati tikungan JL Jokotole. Hanya di SPBU Tomangmateh Blumbungan relatif sedikit antrean. Sedangkan kios bensin sepanjang jalan kota Pamekasan ikut habis. Meski antrean panjang dan harus rela berdiri dibawa terik matahari hampir satu jam, suasana tampak tertib. Konsumen menyadari kalau kondisinya memang harus antre. Hal ini juga tidak lepas dari bantuan petugas Sabhara dan Satlantas Polres Pamekasan ikut menertibkan antrean keluar masuk kendaraan menuju SPBU. Kabar SPBU telah disuplai dengan datangnya mobil tanki pertamina rata-rata 16.000 liter, sedikit menghibur hati konsumen. "Gimana ya mas meskipun harus kepanasan dibawa terik matahari hampir satu jam, saya rela antre. Kita kan harus menyadari bensin memang langka. Jadi andak apa-apa meski kepanasan," ujar Endang mahasiswi Unira yang sedang antre kepanasan di SPBU Trunojoyo. Akibat kelangkaan premium ini, ternyata mempengaruhi aktivitas masyarakat Pamekasan. Suasana jalan protokol kota Pamekasan pada Rabu pagi tidak seperti jalan penuh kendaraan bermotor penuh sesak yang berlalu lalang. Masyarakat tampak enggan keluar naik kendaraan karena untuk mendapatkan bensin harus natre berjam-jam. Sementara itu, susana di terminal bus Pamekasan yang menjadi transit bus jurusan antar kota, juga nampak lengang. Para Mobil Penumpang Umum (MPU) dan penumpang juga ikut lesu. Suasana kota Pamekasan nyaris seperti kota mati. (ham)