back | |
Serambi MADURA |
https://zkarnain.tripod.com/ Internet Based Virtual Life-long Learning Environment for Maintaining Professional Vitality |
Radar Madura Selasa, 20 Juni 2000 |
Jawa Pos |
Puluhan Ribu Massa Demo Mapolres
PAMEKASAN - Mapolres Pamekasan kembali diserbu ribuan massa. Pada hari Senin kemarin, sekitar dua puluh ribu lebih massa wilayah utara Pamekasan mendatangai mapolres di JL Stadion Pamekasan sekitar pukul 09.45 WIB. Massa menuntut tidakan tegas kepolisian untuk mengusut kasus curanmor dan pembunuhan di Desa Panaan Kecamatan Palengaan Pamekasan yang tidak tuntas. Dari catatan Radar Madura puluhan ribu massa itu mengendarai pikap dan truk yang berasal dari Desa Sokobanah Sampang (5 truk dan pikap), Tamberu (3 truk dan pikap), Palengaan (10 truk dan pikap), Pakong (4 truk dan pikap), Waru (7 truk dan pikap), Pegantenan (15 truk dan pikap), dan Batu Ampar Timur (4 truk dan pikap). Setiba massa datang dengan mengendarai puluhan truk dan pikap, mereka langsung mengepung dua arah untuk menerobos jalan utama menuju halaman mapolres. Namun, arah utara puluhan truk dan pikap dicegat masuk lokasi halaman mapolres dengan pagar kawat. Begitu pula massa yang mencoba menerobos jalur selatan juga dihalangi pagar kawat. Praktis jalan utama Stadion ditutup bagi pengguna jalan. Bus dan mobil luar kota dari arah terminal dialihkan lewat JL Bonorogo. Di luar pagar pembatas itu ribuan massa menggelar spanduk, poster, dan orasi yang isinya minta ketegasan aparat kepolisian untuk menindak tegas pelaku pembunuhan dan curanmor yang sudah masuk kawasan pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata Panaan Kecamatan Palengaan. Setelah dicapai kesepakatan bersama massa mentolerir permintaan aparat kepolisian untuk mendelegasikan 25 orang berdialog dengan Kapolres Pamekasan Letkol Pol Drs Ridho Waseso di ruang pertemuan. Sebagian massa berkerumun di luar pagar pembatas sambil membaca shalawat nabi dan berorasi. Namun, tepat pukul 12.15 WIB sebelum musyawarah usai dua pagar pembatas di arah utara dan selatan jebol. Massa terus meringsek memaksakan diri untuk masuk ke halaman mapolres. Untung saja kapolres Ridho secara tegas dan cepat menyetujui untuk menangkap pelaku pembunuhan dan curanmor di Desa Panaan itu. Luapan emosi massa bisa reda setelah satu pleton aparat kepolisian bersama perwakilan massa langsung meluncur ke rumah Kades Bulangan Barat Marzuki dan tokoh masyarakat K. Kadir yang diduga sebagai aktor intelektual pembunuhan saudara Syukari warga Bulangan Barat tanggal 24 Pebruari 2000 lalu.Massa tetap berkerumun di depan mapolres menunggu kedatangan dua orang itu. Namun, dari sumber di Polsek Palengaan, Kades Bulangan Barat Marzuki dan K Kadir tidak ada di rumah. Sehingga sampai pukul 14.30 Wib berita ini diturunkan perwakilan massa dan aparat kepolisian masih negosisasi untuk membubarkan diri. Masih belum ada kesepakatan sampai pukul 15.00 WIB. Dan hujan turun membasahi kumpulan massa yang menunggu di depan mapolres. Tentu massa berlari mencari tempat teduh.(ham) |