back | |
Serambi MADURA |
https://zkarnain.tripod.com/ Internet Based Virtual Life-long Learning Environment for Maintaining Professional Vitality |
Radar Madura Selasa, 13 Juni 2000 |
Jawa Pos |
Males Buka-Buka Lagi
PAMEKASAN - ''Males buka-buka lagi." Itulah ungkapan pertama yang muncul dari Rita Yulhardini ketika Radar Madura menanyakan alasan mengapa ia tidak melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi. Maksudnya gadis lulusan jurusan Biologi SMUN I Pamekasan tahun 1996 kini kurang bergairah lagi untuk membuka buku dan belajar secara formal. Namun tidak berarti dia tidak memiliki aktifitas. Justru dengan tidak melanjutkan ke perguruan tinggi itulah, Rita panggilan akrapnya, kini intensif menekuni profesinya sebagai seorang artis. Cewek cantik kelahiran Surabaya 2 Juli 1978 ini tercatat banyak memiliki prestasi dibidang olah vokal jalur Pop. Tanggal 29 April lalu, Rita berhasil meraih juara Pertama Festival Pop Singer se Madura dalam rangka memperingati Hari Kartini 2000 yang digelar oleh Pro Patria Music di Hotel PKPN Jl. Kemuning Pamekasan. Ia berhasil menyisihkan sekitar 80 artis pesaingnya yang datang dari seluruh Madura. Prestasi lainnya Rita juga berhasil meraih juara II Lomba Festival Musik Lagu-Lagu Pop dalam rangka HUT Golkar yang dilaksanakan DPD Golkar Pamekasan tahun 1997 dan satu tahun sebelumnya yakni pada tahun 1996 ia juga berhasil meraih juara pertama festival lagu-lagu Pop yang dilaksanakan oleh Universitas Madura. Darah seni Rita yang mengaku kini masih single dan berharap dapat cowok yang setia dan bertanggung jawab ini, berasal dari orang tuanya. Sang ayah, Ari Husen, dikenal sebagai sorang penyanyi di kota buaya Surabaya. Sementara sang Ibu, Ainani, terus berupaya memotivasi Rita untuk tekun dengan bakat dan potensi yang dimilikinya. "Untuk latihan kami cukup memakai musik electone. Dan Alhamdulillah semuanya berjalan lancar," tutur dara yang kini beralamat di Jl. Bahagia 47 Pamekasan.Selain dijalur musik pop, Rita yang memilih Krisdayanti sebagai artis idolanya, ternyata juga piawai dalam membawakan lagu-lagu dangdut. Untuk potensi yang kedua ini, ia mengaku sering membawakannya pada saat diundang untuk menghibur para undangan dalam berbagai pesta perkawinan. "Dua-duanya kami bisa, hitung-hitung agar kami bisa memenuhi keinginan penonton jika kami tampil didepan publik. Namun yang paling saya bakati yaitu dijalur musik Pop," ungkapnya. Lantas bagaimana penilaiannya tentang dinamika artis dan seniman di Madura? Menurut dia artis dan penyanyi di pulau garam ini kurang mengikiuti perkembangan jenis musik yang ditekuninya. Ia mengajak teman-teman seprofesi untuk banyak membaca literatur dan latihan yang aktif tentang keragaman jenis musik yang disenanginya. (dwi) |