back | |
Serambi MADURA |
https://zkarnain.tripod.com/ Internet Based Virtual Life-long Learning Environment for Maintaining Professional Vitality |
Radar Madura Sabtu, 15 April 2000 |
Jawa Pos |
Pamekasan Perlu Lembaga Kendali Mutu Tembakau
PAMEKASAN - Ada usul menarik dari Wakil Ketua DPRD II Pamekasan, Drs KH Fadholi M. Ruham, sehubungan dengan tata niaga tembakau di madura yang saat ini masih merugikan petani. Ketua DPC PKB Pamekasan ini meminta agar pemerinrtah mendirikan Lembaga Kendali Mutu Tembakau. Tugas lembaga ini bertindak sebagai lembaga formal yang menyeleksi dan menentukan kualitas tembakau. Keda Radar Madura yang menemuinya di ruang kerjanya, Fadholi Ruham menjelaskan, jika lembaga Kendali Mutu ini itu terealisir, secara bertahap tata niaga tembakau di Madura akan makin baik. Yang paling pokok bisa diketahui tembakau Madura yang asli dan tidak. Sebab selama ini banyak tembakau Jawa yang masuk dan dicampur dengan tembakau Madura. "Diupayakan nanti setiap tembakau yang akan dijual ke Gudang atau kalangan pabrikan, terlebih dahulu mendapat rekomendasi dari lembaga itu. Dengan upaya ini maka tidak sembarangan pedagang mencampur tembakau jawa dengan tembakau Madura hanya untuk kepentingan dan keuntungannya sendiri, yang merusak pasaran tembakau Madura secara umum," paparnya. Jika soal kualitas tembakau Madura sudah tidak ada masalah, karena telah dipantau oleh lembaga kendali mutu ini, maka lamban laun diharapkan harga tembakau Madura akan stabil dan pada gilirannya petani bisa menetapkan sendiri harga tembakaunya. " Saat ini kan petani selaku pemilik tembakau tidak punya kuasa untuk menetapkan berapa harga tembakaunya. Selama ini hak gudang atau kalangan pabrik rokok yang menentukan," urai Fadholi Ruham.Dalam melaksanakan tugasnya, Lembaga Kendali Mutu ini, bisa bekerja sama dengan Dinas Perkebunan yang selama ini menjadi lembaga pemerintah yang secara tehnik memberi bantuan pelayanan formal kepada masyarakat. "yang jelas semakin banyak lembaga yang membantu petani maka kemungkinan petani dapat diungtungkan lebih besar. Selama ini petani hanya berjalan sendiri, seakan-akan tidak ada yang membantu, padahal mereka itu menjual miliknya sendiri," tandas pengasuh Pondok Pesantren Al-Fudjola ini. Tujuan akhirnya, lanjut Fadhali Ruham, jika kepentingan petani telah dipenuhi maka hasil panen tembakau akan dinikmati mayoritas masyarakat Pamekasan, bukan untuk kalangan pengusaha tertentu saja. "Dan kalau ini menjadi kenyataan , maka pasti akan banyak berpengaruh pada perbaikan ekonomi masyarakat dan pemasukan bagi pemerintah daerah. Tidak sulit kan, " tandasnya. (dwi)
|