back | |
Serambi MADURA |
https://zkarnain.tripod.com/ Internet Based Virtual Life-long Learning Environment for Maintaining Professional Vitality |
Selasa 25 Januari 2000 |
Radar Madura |
Madura Potensial Lahirnya Gerakan Islam Fundamental
PAMEKASAN —- Dosen Pemikiran Islam Modern dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan, Drs. Zainul Hasan, M.Ag menilai di Madura berpotensi tumbuh gerakan Islam Fundamental. Menurut Hasan, potensi lahirnya gerakan Islam Fundamental di Madura didukung oleh budaya sosial keagamaan masyarakat Madura yang masih kental paternalistis. Selain itu, pendidikan masyarakat Madura masih minim dalam memahami ajaran Islam secara universal.Menurut alumni pasca sarjana IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta program Islamic Studies ini, gerakan Islam Fundamental secara umum lahir dari pemahaman umat Islam secara formalis. Artinya, umat Islam ingin menerapkan semuan ajaran-ajaran agama Islam secara formal dalam semua lini kehidupan manusia. Hasan mencontohkan penerapan ajaran Islam secara formal seperti, berpakaian secara islami, penerapan hukum harus secara islami dan pergaulan sehari-hari secara islami. Dari pemahaman ajaran Islam secara formal ini, kata Hasan, akan melahirkan gerakan-gerakan Islam radikal untuk mewujudkan penerapan semua ajaran Islam dalam semua lini kehidupan manusia. Dikatakannya, gerakan Islam radikal, istilah lain dari Islam Fundamental, dalam gerakan Islam modern selalu bertolak belakang dengan gerakan Islam moderat. Lebih lanjut Hasan mencontohkan gerakan polarisasi Islam di Indonesia. Menurut Hasan, gerakan Islam di Indonesia pada tahun 90-an mulai muncul istilah gerakan Islam Kultural dan Islam Struktural. Islam Kultural diwakili oleh KH. Abdurrahman Wahid dan Islam Struktural diwakili Prof. Dr. H. Amien Rais. “Gerakan Islam Kultural selalu identik dengam pribumisasi ajaran Islam.Dan Islam Struktural identik dengan islamisasi struktural. Namun belakangan polarisasi gerakan Islam semacam ini mulai memudar. Dan antara tokoh kelompok Islam itu tidak jelas,” jelas mantan aktivis PC PMII Malang 1992.Namun, kata Hasan belakangan ini muncul fenomena baru tapi sudah lama ada yaitu gerakan islamisasi di Indonesia. Hasan menunjukkan beberapa gerakan islamisasi yang sengaja dilakukan oleh umat Islam hendak menerapkan ajaran Islam semua lini kehidupan. “Yakni hukum islam harus diterapkan di Indonesia, pelaksanaan ekonomi secara islami dan semuanya harus berbau islami. Itulah gerakan Islam Formalis,” tegas Hasan. Di Madura, kata Hasan, pelaksanaan Islam Formalis lebih mudah. Sebab, mayoritas masyarakat Madura begitu mudah diterapkan ajaran Islam secara formal. Hal ini, lanjut Hasan, karena masyarakat Madura masih berbudaya paternalistik, begitu mudah mengikuti himbauan atau fatwa seorang figur, tokoh Islam atau kiai.Menurutnya, masyarakat Madura masih belum bisa memahami islamologi secara universal. Artinya, ajaran-ajaran Islam yang begitu lentur dalam semua kehidupan, hanya dipahami secara kaku. Akibatnya, banyak ajaran-ajaran Islam yang masih tidak elastis dengan perkembangan zaman. “Itulah kondisi realistis pemahaman umat Islam di Madura. Sehingga kemungkinan munculnya gerakan Islam Fundamental di Madura”. Hasan menyerahkan kepada para tokoh Islam di Madura untuk menjelaskan bahwa pemahaman ajaran Islam tidak perlu diterapkan secara formal. Namun, ajaran Islam hanya perlu dibumikan dalam semua lini kehidupan manusia. Sehingga tidak muncul gerakan-gerakan fundamentalis dalam Islam. (ham)
|