back | |
Serambi MADURA |
https://zkarnain.tripod.com/ Internet Based Virtual Life-long Learning Environment for Maintaining Professional Vitality |
Kamis 20 Januari 2000 |
Radar Madura |
NU Minta Fungsionarisnya Mundur dari BASSRA
PAMEKASAN - Ulama NU se-Madura mengimbau kepada seluruh fungsionaris NU di Madura pada tiap level agar menarik diri dari kepengurusan organisasi apapun yang ditekuninya, apabila missi organisasinya bersebrangan dengan semangat perjuangan Nahdlatul Ulama. Imbauan itu tertuang dalam kesepakatan ulama NU se-Madura dalam Rapat Koordinasi PC NU se-Madura di kediaman Ketua PC NU Bangkalan KH Imam Bukhori, Selasa malam lalu. Selain ditandatangani oleh Korda NU Madura KH Hamid Manan Munif, Kesepakatan itu juga ditandatangani oleh tim perumus lainnya yang terdiri dari wakil pengurus NU se-Madura, antara lain, KH Jasuli Noor dari Bangkalan, Drs KH Hasan Abrori MA dari Sampang, Drs H Khaliq Yadi dari Pamekasan dan Drs K Ilyas Siraj SH MA dari Sumenep. Selain pengurus NU rapat tersebut juga dihadiri Pimpinan Cabang GP Ansor, Satkorcab Banser, dan Pimpinan Cabang Ikatan Pencak Silat Pagar Nusa se-Madura. KH Hamid Mannan Munif, korda NU Madura menjelaskan, pengurus NU atau warga NU di Madura yang terlibat dalam aktifitas wadah yang mengatasnamakan ulama Madura juga diminta agar menarik diri, mengingat badan tersebut akhir-akhir ini dinilai sudah tidak lagi mencerminkan aspirasi mayorityas ulama Madura. NU Juga menolak segala bentuk tindakan ekstrim yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan umat.Selain itu, untuk menyikapi permasalahan nasional dan regional yang berkembang panas belakangan ini, NU Madura mengimbau agar segenap warga NU tidak terpengaruh oleh usaha-usaha provokasi yang berbau SARA dan gerakan anarkis yang dapat memicu kerusuhan dan merongrong kewibawaan pemerintah. Lantas wadah apa saja yang menamanakan wadah ulama Madura itu? Menurut KH Hamid Manan Munif, itu berlaku bagi semua wadah. Apakah bukan Bassra? ''Pokoknya, semua wadah yang mengatasnamakan ulama Madura, baik ulama NU maupun lainnya. Selama aktifitasnya tidak sesuai dengan garis perjuangan NU, pengurus NU harus keluar dari situ,'' tandas KH Hamid Manan.Sementara itu, sorang pengamat sosial keagamaan Pamekasan Drs Dachlan Achmad Syarif menilai yang dimaksud dengan para wadah ulama yang tidak sesuai dengan garis perjuangan NU yaitu Bassra. Menurutnya, sampai saat ini memang ada orang NU yang masuk dalam pengurus Bassra. Di anataranya KH Nuruddin Rachman orang NU Bangakalan yang juga anggota Korda Bassra Bangkalan. Dikatakan, NU Madura rasanya agak tersinggung dengan sikap sejumlah pengurus Bassra belakangan ini yang dinilai banyak mengeluarkan statemen yang kurang menguntungkan bagi kepentingan politik NU. ''Terlebih pada saat NU ada dalam kekuasaan setelah naiknya KH Abdurrahman Wahid sebagai presiden RI. Jelas, setiap gerakan ulama Bassra yang rasanya mengganggu pemerintah dinilainya sebagai gangguan atas NU,'' papar Dachlan. (dwi)
|