back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Virtual Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Rabu
12 Januari 2000
Radar Madura


Madura Kacau, Jawa Timur dan Nasional Ikut Kacau
Kapolda M. Dayat: Madura Barometer Jatim dan Nasional

PAMEKASAN - Kapolda Jatim Mayjen Pol Moh Dayat menegaskan, Madura merupakan barometer Jatim dan Nasional. Jika Madura rusuh, maka Jawa Timur akan terganggu dan akhirnya akan merambat menjadi kasus nasional. Ungkapan Kapolda itu disampaikan Kol Sabur Kapuskodalop Polda Jatim dalam dialog antara Muspida se Madura dengan BASSRA (Badan Silaturrahmi Ulama Madura) dan sejumlah Pejabat Penting Jatim di Pamekasan, Selasa kemarin. Selain Kapuskodalop juga hadir dalam kesempatan itu Kadit Sabhara Polda Jatim Kol Supardi dan Kaditsospol Pemda Jatim Hadi Sutanto. Dari kalangan Bupati hanya Bupati Sampang yang berhalangan hadir. Dialog dilaksanakan di rumah Dinas Bupati Pamekasan dan dipandu oleh Kapolwil Madura Kol Pol Djoko Satriyo.

Kehadiran pejabat Jatim itu untuk mengklarifikasi dengan Muspida se Madura dan BASRA berkaitan dengan selebaran gelap yang beredar di masyarakat luas. Selebaran yang mencatut nama BASSRA itu sebagian isinya mengandung provokasi yang mengajak umat Islam untuk ''mengusir'' kaum nasrani dan antek-anteknya dari Madura. Selebaran itu, konon, telah menyebar dan diterima Polda Jatim sejak sebelum lebaran.

Pihak Pemda dan Polda Jatim semakin khawatir atas isi selebaran itu, karena menurut rencana Kamis tanggal 13 Januari (besok) di Pamekasan akan digelar Istighosah Kebangsaan oleh Forum Madani Pamekasan. Rencananya, istiughosah itu akan dilaksanakan di halaman gedung pembantu Gubernur Madura. Namun, karena khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan, akhirnya lokasi istighosah dipindah ke lapangan depan pendopo.

Menurut Kol Sabur, begitu strategisnya Jatim dalam peta politik dan keamanan di level nasional, sampai Presiden Gus Dur sempat berpesan khusus pada Kapolda Jatim untuk menjaga secara serius kondisi keamanan di Jawa Timur. ''Bapak Presiden Gus Dur minta secara khusus pada Kapolda agar Jatim dijaga dari hal-hal yang tidak diinginkan karena begitu strategisnya Jawa Timur ini,'' tutur Kol Sabur.

Hal senada juga diungkapkan KH Syaful Hukama juru bicara Korda BASSRA Pamekasan. Menurutnya, Madura selalu jadi incaran oleh perusuh untuk dikacau, namun hingga saat ini masih belum berhasil. Mengapa Madura jadi incaran? Menurut KH Syaiful Hukama, karena setiap kejadian besar di Madura pasti akan menjadi kasus Jatim dan langsung mencuat ke tingkat nasional, bahkan hingga tingkat Internasional,'' katanya. ''Alhamdulillah, sampai saat ini upaya mereka belum berhasil atas kerjasama yang baik antara ulama dan umara,'' tambahnya.

Beberapa indikasi gagalnya provokator masuk Madura dibuktikan dengan berbagai kasus yang sempat menjadi isu nasional. ''Di antranya isu santet, ninja, bahkan kasus listrik padam beberapa waktu lalu. Semuanya gagal dan dapat teratasi dengan baik oleh masyarakat Madura sendiri. Bahkan kasus isu santet justru melebar dan terjadi secara besar-besaran di kabupaten lainnya di Jatim,'' papar KH Syaiful Hukama.

Sementara itu, KH Hazin Abdulllah, kordinator BASRA Pamekasan lainnya menilai, berbagai kasus kerusuhan yang menelan korban umat Islam di berbagai wilayah, misalnya Ambon, Maluku, Halmahera dan Sambas, merupakan realisasi dari konspirasi global yang ingin menghancurkan umat Islam Indonesia. ''Caranya dengan membenturkan TNI dengan umat Islam, karena umat Islam dan TNI di Indonesia merupakan dua kekutana terbesar. Untuk itu, pemerintah dan kita semua harus memahami masalah ini,'' katanya.

Menyinggyng tentang rencana istighosah yang akan digelar oleh Forum Madani, KH Hazin Abdulllah menjamin akan berlangsung dengan aman dan lancar. ''Namun demikian, kami tetap minta bantuan petugas keamanan untuk tertap berjaga-jaga di tempat berbagai setrategis. Jangan-jangan di lokasi istighosah aman, namun di tempat lain kacau. Karena itu, kami minta bantuannya para aparat keamanan,'' tegas KH Hazin Abdullah. (dwi)