Universitas Islam Madura Pamekasan Jalin Kerjasama Dengan Unibraw Juga Persiapkan Kerjasama Dengan ITS Surabaya PAMEKASAN - Harapan masa depan yang lebih cerah bagi Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan ternyata telah mendekati kenyataan. Dalam rangka mengembangkan kelembagaan kedepan Universitas Islam swasta pertama dan tertua di Madura ini menjalin kerjasama dengan Universitas Brawijaya ( Unibraw) Malang. Naskah kerjasama antara kedua belah pihak ditangani oleh Prof Dr H. Eka Afnan Troena SE, Rektor Unibraw Malang dan Prof Drs Sunardji Dahri Tiam Rektor UIM Pamekasan, Kamis kemarin di lantai VII Gedung Rektorat Unibraw. Penandatanganan naskah kerjasama itu disaksikan langsung oleh para dekan dan pembantu rektor dari masing masing Universitas. Menurut Imam Syafii SAg, pelaksana harian Sekretaris Yayasan Universitas Islam Madura (Yunisma) Pamekasan kerjasama dengan Unibraw ini merupakan kali kedua, karena sebelumnya UIM juga menjalin kerjasama dengan Unisma Malang. Bahkan untuk pengemnbangan lebih lanjut UIM berencana akan melakukan kerjasama lagi dengan Institut Tehnologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Apa latar belakang Unibraw tertarik melakukan kerjasama sama dengan UIM ? Menurut Imam, Unibraw menilai UIM cermat dalam membuka jurusan yang tidak bersebrangan dengan jurusan atau program studi yang telah dijalankan oleh universitas lainnya di Madura. "Intinya Unibraw menilai UIM ini tidak mematikan usaha dari Universitas lain. Selain itu Unibraw juga membutuhkan UIM khususnya tenaga handal dibidang keagamaan, " jelas Imam. Bagaimana bentuk kerjasama tersebut ? Menurut Imam Syafii Unibraw akan membantu dalam hal pembinaan kelembagaan, kurikulum program studi yang sama dan sejenis, kualitas dosen melalui progra pencangkokan, kursus atau penataran dan studi lanjutan Pasca sarjana, serta pembinaan beberapa mata kuliah tertentu, termasuk dosen penguji ujian negara. Dikatakan Unibraw dan UIM Pamekasan berjanji akan saling memanfaatkan pendidikan dan jenjang kepangkatan atau jabatan akademik yang dimiliki oleh masing masing universitas sepanjang tidak menganggu kegiatan pokok universitas masing masing. "Bahkan untuk program studi lanjutan ke jenjang Pascasarjana Unibraw siap memberikan dispensasi biaya hingga 50 persen pada UIM. Jadi ini benar bener kerjasama yang menguntungkan bagi kami, " aku Imam. Dalam hal pelaksanaan proyek penelitian, pengembangan ilmu dan pengabdian masyarakat, baik secara langsung atau tidak, lanjut Imam, Uinbraw akan mengajak UIM melakukan perencanaan secara bersama. Kedua belah pihak akan saling membantu dalam merencanakan prgram tersebut. "Kerjasama ini untuk memanfaatkan kemampuan dan sumberdaya yang dimiliki oleh kedua belah pihak secara maksimal agar lebih berhasil dalam pembinaan dan pengembangan perguruan tinggi, hususnya dalam mengemban Tridharma Perguruan Tinggi, " jelas Imam. (dwi)