back | |
Serambi MADURA |
https://zkarnain.tripod.com/ Internet Based Life-long e-Learning Environment for Maintaining Professional Vitality |
Radar Madura Senin, 02 Oktober 00 |
Jawa Pos |
Siswa SMUN 3 Pamekasan Juara III Lomba Karya Tulis Opini Nasional 2000 PAMEKASAN - SATU lagi siswa SMU di Pamekasan mengukir prestasi di tingkat nasional. Ismail siswa kelas III SMUN 3 Pamekasan berhasil meraih juara 3 lomba karya tulis Opini Nasional 2000 tentang Kinerja Pemerintahan Gus Dur dan Megawati, yang diselenggarakan oleh Fakultas Tehnik Universitas Surabaya (Ubaya). Sedangkan juara pertama lomba ini diraih oleh Jeff Gideon siswa SMU Santa Maria Malang dengan judul tulisan "Cuma Lari Aja Kok Repot ". Juara kedua diraih oleh Anna Dian Angraeni siswi SMUN 4 Denpasar Bali dengan judul tulisan yang sama dengan Ismail yakni "Opini Kinerja Pemerintahan Gus Dur - Megawati".
Kepada Radar Madura yang menemuinya Jumat (29/9) kemarin, Ismail menjelaskan, dirinya memang memiliki ketertarikan pada sosok Gus Dur. Karena itu ketika ada edaran lomba menulis opini tentang Gus Dur ia langsung menyambutnya dengan positif. Apalagi Kepala Sekolah SMUN 3 Pamekasan, Drs Muhammad Yusuf Suhartono langsung menunjuk dirinya dan seorang temannya untuk mewakili SMUN 3 Pamekasan. Bukan hanya Gus Dur, Ismail juga mengaku menyenangi tokoh seperti Amien Rais. Dengan kesenangannya itulah, Ismail lulusan SLTP I Torjun Sampang ini, mengaku punya cita cita ingin menjadi seperti Gus Dur dan Amien Rais. "Mereka berprestasi dengan berangkat dari kemampuan profesionalnya yang dipegang teguh. Saya sangat senang dan ingin seperti mereka. Mereka tidak sama dengan petinggi negara lainnya yang muncul karena faktor diluar dirinya, " katanya.Putra bungsu 4 bersaudara pasangan H Abdurrasyid dan Hj Rasyida ini sejak masih di SLTP mengaku senang berdiskusi dengan temannya sekolah, ikut lomba sarasehan dan berbagai macam kegiatan yang berbentuk kajian ilmiah. Bahkan ia mengaku sering berdisdusi tentang masalah politik dengan kakak kandungnya sendiri, Moh Syukron, yang saat ini menjadi Pimpinan Perusahaan Radar Madura. Di sekolah Ismail juga dikenal sebagai aktifis organisasi. Semenjak di SLTP I Torjun ia mengaku menjadi pengurus OSIS. Bahkan di SMUN 3 Pamekasan ia terpilih sebagai Ketua OSIS SMUN Favorit di Pamekasan ini periode tahun 1999-2000. "Kalau soal berorganisasi memang kami senang. Hingga sekarang walaupun sudah demisioner dari pengurus OSIS SMUN 3 tahun 1999-2000, saya masih dipercaya oleh teman teman untuk jadi perwakilan kelas, " ungkapnya.Lantas apa bagaimana tanggapannya tentang pemerintahan Gus Dur dan Megawati sehingga ia bisa meraih juara III lomba ini? Menurut dia pemerintahan Gus Dur-Megawati saat ini tengah menghadapi tugas berat berupa ancaman disintegrasi bangsa. Berbagai gejolak, di Ambon, Aceh dan darerah lainnya yang secara bersamaan muncul merupakan bagian dari persoalan bangsa yang secara nyata menjadi beban berat Gus Dur-Megawati. Dia menilai, Gus Dur-Megawati memiliki kekuatan untuk mengatasi itu, karena mereka memiliki legitimasi yang kuat karena terpilih berdasarkan pemilu yang demokratis. Dia juga melihat beberapa lagkah Gus Dur menyelesaikan masalah dinilai cukup berhasil, misalnya pendekatan persuatif mendekati Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang dinilai cukup berhasi mengurangi sikap garang GAM.Pemerintahan Gus Dur-Megawati juga dinilai berhasil mereposisikan TNI pada tempatnya yang asal. Dia mencontohkan bagaimana Gus Dur menyingkirkan Wiranto yang dianggapnya sebagai kepanjangan tangan TNI Orde Baru. Dengan kecerdikannya itulah, Gus Dur dinilai bisa mencari dukungan dari tubuh TNI yang dinilai bisa memberi dukungan. Walaupun terkesan tampak sebagai penggemar berat Gus Dur, Ismail masih memiliki catatan nigatif pada pemerintahan Gus Dur, yaitu beberapa manover Gus Dur sering kebablasan sehingga membua suasana keterkejutan sosial dan politik. Akibatnya kondisi itu mempengaruhi kondisi perekonomian nasional. Contohnya ketika Gus Dur melontar issu adanya kekuatan kelompok tertentu yang ingin melakukan kudeta. Maka banyak investor luar negeri yang takut menanamkan modalnya. Karena itu ia menyarankan agar Gus Dur lebih berhati hati. Ia juga menyarankan agar Gusdur jangan selalu bongkar pasang kabinet karena dukungan partai politik atas kepemimpinannya bisa mengurang.
|