back | |
Serambi MADURA |
https://zkarnain.tripod.com/ Internet Based Life-long Learning Environment for Maintaining Professional Vitality |
Radar Madura Sabtu, 09 September 00 |
Jawa Pos |
Karyawan Pertamina Diminta Menyesuaikan Diri Dengan Sosio Kultural Masyarakat Setempat
PAMEKASAN - Ada permintaan menarik dari Bupati Pamekasan Drs Dwiatmo Hadiyanto soal eksplorasi minyak tanah di Desa Bungbaruh Kadur. Dia meminta agar karyawan atau pekerja yang akan diterjunkan oleh Pertamina dalam melakukan pengeboran minyak tanah harus bisa menyesuaikan diri dengan kondisi sosio kultural masyarakat setempat. Tujuannya agar proyek eksplorasi itu tidak melahirkan persoalan budaya bagi masyarakat. Hal itu diungkapkan Dwiatmo saat meminpin sosalisasi rencana eksplorasi minyak tanah di pendopo kabupaten Selasa kemarin. "Maksud kami gaya hidup dan pola budaya karyawan ahli yang dihadirkan ke lokasi eksplorasi harus bisa menahan diri jangan sampai memancing kecemburuan sosial," uajar Dwiatmo. Menurut pasti ada perbedaan pola budaya antara para pekerja atau karyawan Pertamina dengan masyarakat sekitar lokasi. "Sepengetahuan saya karyawan Pertamina ini gajinya besar, makannya juga lain, cara hidupnya lain. Maka hal yang seperti ini harus disikapi dengan bijaksana jangan sampai menimbulkan kecemburuan masyarakat," paoar Dwiatmo.Masalah lain yang juga menjadi perhatian Dwiatmo, karyawan pertamina jangan sampai mencoba mengoga dan menggangu wanita Pamekasan, jika tidak mau bertanggung jawab. "Jika hal itu terjadi maka tidak tahu bagiamana jadinya, nanti akan dikejar walaupun pulang ke Jawa. Makanya kami himbau harus hati-hati dan bisa menyesuaikan diri, " ungkap Dwiatmo. Saat itu Dwiatmo juga mengucapkan terima kasih kepada Pertamina maupun Espan perusahaan pertambangan minyak yang jadi mitra Pertamina, karena dalam proses ekplorasi minyak tanah di Desa Bungbaruh yang akan berlangsung enam tahun ini tidak melibatkan tenaga kerja asing."Khusus untuk kebutuhan hiburan, karena disini tidak ada tempat hiburan yang modern seperti Jakarta dan Surabaya, karyawan juga harus maklum dan jangan sampai bawa minum-minuman atau mabuk mabukan," pinta Dwiatmo. Saran dan permintaan Dwiatmo Hadiyanto itu didukung oleh Ketua FPP DPRD Pamekasan, KH Abdussalamsyah. Meski demikian dia menyarankan agar masyarakat jangan terlalu tabu dengan perubahan akibat eksplorasi minyak tanah itu. "Kalau terlalu takut dan banyak pensyaratan macem-macem jangan-jangan mereka investor itu lari. Kalau lari kapan Pamekasan sumberdaya alamnya ini akan digali, " ungkap KH Absussalamsyah. (dwi)
|