Madarasah Aliyah Peraih Daftar Nilai Ebtanas Murni Tertinggi di Pamekasan Tenaga Pengajarnya Mahasiswa Pasca dan Calon Doktoral PAMEKASAN - Tidak disangka Daftar Nilai Ebtanas Murni siswa Madarasah Aliyah Negeri (MAN) Pamekasan kalah bersaing dengan prestasi siswa Madrasah Aliyah Mambaul Ulum II Ponjanan Timur Kecamatan Batumarmar. Siswa madarasah pedalaman ini mampu meraih nilai tertinggi 42,08 jurusan IPS. Sedangkan siswa terbaik MAN selisih sedikit. Sungguh mengejutkan. Pengumuman Daftar Nilai Ebtanas Murni tertinggi Madarasah Alliyah se Pamekasan pada Ebtanas Juni 2000 diraih Madarasah Aliyah Manbaul Ulum. Kabar kontroversial ini yang sempat menyentak kaget orang-orang depag. Bagaimana MA swasta bisa mengungguli dua MA Negeri di Pamekasan. Sungguh heran. Pengawas MTs-MA se Kabupaten Pamekasan Drs Zainal Alim juga mengaku kaget atas keberhasilan MA Manbaul Ulum. Zainal mengakui prestasi yang diraih MA Manbaul Ulum dilalui secara fair dan tanpa rekayasa dari pihak panitia. Dikatakan penilaian dan pemberian danem MA melalui komputer dan seleksi sangat ketat. "Jadi sulit dilakukan rekayasan dan manipulasi angka danem. Sebab nilai itu diproses langsung melalui komputerisasi," ujar Zainal Alim. Namun katanya, keunggulan danem tertinggi itu hanya dimiliki perorangan bukan rata-rata siswa. "Kalau danem tertinggi rata-rata mungkin dimiliki oleh MA Negeri. Danem tertinggi itu hanya bersifat personal," ujar Zainal Alim saat ditemui Radar Madura usai serahterima jabatan Kakandepag di Pendopo Pemkab Snein kemarin. Melihat letak sekolahnya MA Manbaul Ulum berada diujung utara kota Pamekasan. Usianya masih tergolong balita. Tapi sejak berdiri tanggal 7 Juni 1995 sudah tiga kali mengeluarkan siswa. Dan tidak sedikit para siswanya yang diterima di UMPTN. Serta sekitar 50% siswanya melanjutkan kuliah di perguruan tinggi. Keunikan sekolah ini tidak ada yang istimewa dari fasilitasnya. Namun dari tenaga pengajar MA swasta ini diisi oleh mahasiswa pasca sarjana dan calon doktoral. Dan bagi calon pengajar harus melalui test akademik yang ketat. Soal jaringan pendidikan, MA Manbaul Ulum dalam naungan Yayasan al-Khairat Pegantenan. Sebagai Ketua Departemen Pendidikan Yayasan al-Khairat adalah KH Abd. Hamid Mahfudz Zayadi yang langsung membuka operasionalnya sejak tanggal 7 Juni 1995 lalu. Kepala sekolahnya bernama Ismail A Rohim yang masih bujang dan bisa jadi tergolong kepala sekolah termuda di Madura dengan usia 27 tahun. Tapi, namanya sudah populer di kalangan masyarakat Pamekasan. Sejak aktif di PPP dan duduk dikursi DPRD Pamekasan. Atas kecerdikannya, MA Manbaul Ulum berhasil meraup danem terbaik sebanyak enam siswa pada Ebtanas 2000 bulan Juni lalu. Mereka adalah A. Suhadi 42,08, Ismail Marsuki, 40,71, Ach. Saudi, 40,66, Samin Fadli 40,04, Nurul Qomariyah 38,97, dan Bakir 38,21. Tentu saja prestasi ini berkait dengan strategi khusus kepala sekolah. Saat ditemui Radar Madura, Ismail menjelaskan pola kepemimpinannya sehingga berhasil meraih danem tertinggi tingkat MA se Kabupaten Pamekasan. "Tidak banyak strategi khusus untuk meraih danem tertinggi. Hanya peraturan yang ditekankan pada siswa dan guru adalah disiplin belajar," ujarnya.