Setelah Tertunda Enam Tahun
Waduk Nipah Diteliti Ulang
Sampang - Surabaya Post
Rencana pembangunan waduk Nipah di Desa Montor, Kecamatan Banyuates, Sampang, yang sempat tertunda enam tahun akibat terjadinya "tragedi nipah", kini mulai dibuka kembali. Petugas teknis tengah melakukan penelitian ulang di lokasi waduk untuk persiapan pembangunan fisik yang diperkirakan tahun anggaran mendatang.
"Di lokasi waduk Nipah kini sudah ada aktivitas prapembangunan fisik. Yakni penelitian ulang secara total kondisi di lokasi waduk, yang terhenti beberapa tahun," kata Kepala Dinas PU Pengairan Dati II Sampang, Ir H Djaenuri Abdullah MS, di ruang kerjanya, Senin (25/10).
Penelitian ulang itu, kata Djaenuri, tepatnya pada rencana fondasi waduk Nipah. Termasuk melakukan pengeboran tengah waduk untuk mengetahui kondisi tanahnya. Tim Teknis dari Bandung itu ditunjuk dari Pusat melalui Dinas PU Pengairan Jatim.
Selain penelitian ulang, sekarang juga tengah dirintis untuk jaringan irigasi waduk Nipah. "Sebelumnya kan masih belum dilakukan, karena keburu ada peristiwa itu," ujarnya.
Dijelaskan, rencananya ada dua saluran irigasi waduk Nipah. Saluran ke arah kanan waduk Nipah (timur), setelah Desa Montor melewati Desa Tebanan, Tlagah, hingga ke Kecamatan Ketapang. Saluran lainnya ke arah kiri waduk Nipah (barat), mulai dari Desa Montor, beberapa desa lainnya, hingga ke Kota Kec. Banyuates.
"Dengan pembangunan waduk nipah, ada dua keuntungan. Salah satunya, akan menambah debit air di Dam Montor yang sudah berfungsi puluhan tahun untuk mengairi sawah di sekitarnya," kata Djaenuri.
Makanya, tambahnya sekarang secara bersamaan Dinas PU Pengairan Jatim merehabilitasi Dam Montor. Tujuannya, agar nantinya begitu pembangunan fisik waduk nipah terealisasi, dam itu mampu menampung tambahan debit air.
Disinggung tentang berapa alokasi dana yang diperlukan untuk prapembangunan waduk nipah, Djaenuri tidak bisa menjelaskan. Menurutnya, proyek penelitian ulang dan perintisan jaringan waduk Nipah, masuk anggaran 1999/2000.
"Berapa besar dana yang diproyeksikan dan kapan realisasi pembangunan fisik saya tidak tahu, itu dinas pengairan Jatim," ujarnya.
Seperti diketahui rencana pembangunan waduk Nipah di Desa Montor, Kecamatan Banyuates, menimbulkan persoalan bagi warga Sampang. Bahkan malah menjadi kasus nasional, setelah terjadi "tragedi nipah" yang menelan 4 korban jiwa warga Desa di Kecamatan Banyuates. Keempat korban itu tertembak petugas keamanan, akhir Oktober 1993.
Pada waktu itu ratusan warga, wanita, laki-laki, tua hingga anak-anak, mempertahankan tanah miliknya yang dibebaskan untuk waduk Nipah. Persoalan ini berkembang hingga menjadi kasus nasional. Akibatnya, penyelesaiannya berkepanjangan hingga bertahun-tahun. (kas)
|