Untuk pertama kali, mahasiswa Madura yang tergabung Ampera (Aksi Mahasiswa dan Pemuda Madura), turun ke jalan, Jumat (8/5) siang. Mereka berjalan sepanjang 2 km menuju DPRD Tk. II Bangkalan, menemui wakil rakyat menyampaikan kado tuntutan reformasi.
Aksi puluhan aktivis mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi se-Madura, membuat toko-toko di Kota Bangkalan tutup. Untuk mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan, puluhan petugas gabungan dari Polres dan Kodim 0829/Bangkalan diturunkan ke lokasi aksi.
Pawai mahasiswa dari Jl. KH Kholil menuju Gedung DPRD Bangkalan Jl. Soekarno Hatta, yang dimulai pukul 10.00 WIB menjadi perhatian masyarakat di sepanjang jalan. Mereka membawa spanduk dan poster, yang banyak berisi tuntutan reformasi.
Spanduk ukuran besar warna hijau muda diarak di bagian depan bertuliskan Ampera (Aksi Mahasiswa dan Pemuda Madura). Di antara tulisan poster Hapuskan Kolusi, Koropsi, dan Nepotisme, Dulu Rakyat Melarat Sekarang Sekarat.
Selama perjalanan menuju gedung dewan, mereka membatasi diri dengan tali rafia. Dengan mikrofon, secara bergiliran mereka menyampaikan orasinya.
Petugas dari Polres Bangkalan mengawal dan memberi jalan bagi para pengunjuk rasa ini. Dandim 0829/Bangkalan, Kapolres Letkol Pol Drs Suko Basuki SH, Wakapolres Mayor Pol Drs Wahab Saroni, SH, beberapa perwira Kodim dan Polres, memantau langsung aksi keprihatinan ini.
Mereka disambut dua Wakil Ketua DPRD Bangkalan, KH Drs Syafik Rofii, dan Tarmo BA, di jalan raya menuju Gedung DPRD. Karena berada di pinggir jalan poros, arus lalin untuk sementara di alihkan ke jalan alternatif.
Selama setengah jam mereka secara bergantian menyampaikan unek-uneknya. Pada intinya mereka meminta DPRD Bangkalan memperjuangkan aspirasi dari Ampera ke tingkat nasional.
"Paling tidak tuntutan kami bisa diperjuangkan para wakil rakyat di tingkat lokal. Kalau tuntutan kami tidak bisa dipenuhi, kami akan terus melakukan aksi hingga persoalan yang kita hadapi ini bisa diselesaikan," kata Tamsul, Ketua Ampera.
Wakil Ketua DPRD Bangkalan Tarmo BA, mewakili ketua dewan mengatakan, harapan para mahasiswa dan pemuda Ampera diharapkan bisa segera terwujud. "Yang jelas aspirasi dari kalian akan kami tampung dan dibicarakan lebih lanjut baik di dewan maupun dengan eksekutif," katanya.
Mereka kemudian menyerahkan kado berupa poster yang berisi, tuntutan reformasi politik, ekonomi, dan hukum, pencabutan keputusan kenaikan BBM, listrik. Poster ini diterima wakil ketua KH Drs Moh. Syafik. "Kado ini akan dipampang di papan pengumuman dewan," jelasnya
Seusai doa, mereka segera kembali ke tempat semula, dengan jalan kaki secara tertib tanpa melakukan gangguan. Namun jumlah mereka bertambah banyak, karena siswa MAN, MTs, Bangkalan yang berada di sepanjang rute perjalanan, ikut bergabung.
Tokot-toko di Kota Bangkalan, yang semula tutup akhirnya berani buka kembali setelah aksi mahasiswa dan pemuda ini bubar. "Ya kami khawatir juga, lebih baik tutup saja," ujar salah seorang pekerja toko di Jl. Panglima Sudirman. (kas)