back
Serambi KAMPUS https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Webmaster

R. Iskandar Zulkarnain
Chief Executive Editor

Informasi

PadepokanVirtual

URL

http://w3.to/padepokan
http://welcome.to/madura
http://travel.to/kampus

KOMPAS
Nusantara - Senin, 28 Agustus 00

Banyak Potensi Terpendam di Madura

SEJUMLAH wilayah di Madura memiliki sumber daya alam potensial, namun belum tergarap secara optimal. Sampang, misalnya, memiliki potensi yang dapat dikembangkan menuju Madura yang lebih baik, yakni sektor pertambangan fosfat, dolomit, dan gas bumi. Hasil tambang tersebut telah ditemukan di sekitar Pulau Mandangin dengan produksi diperkirakan 6.000 barel per hari. Di samping itu, sedang dilakukan survei oleh Kodeco dan PT Santos pada lepas pantai Camplong dan Ketapang yang diperkirakan mengandung gas bumi.

Sampang yang memiliki luas daratan 1.228,87 kilometer persegi dan satu Pulau Mandangin seluas 1,65 kilometer persegi, berpenduduk 706.576 jiwa. Pendapatan perkapita penduduknya tahun 1998 sebesar Rp 606.424,89, jauh lebih kecil dibandingkan pendapatan perkapita penduduk Jatim Rp 3.566.562,09.

Sebagian besar penduduk Sampang, yakni 79,94 persen atau 202.311 jiwa bekerja di sektor pertanian. Pekerjaan lainnya, sebagai nelayan 6,66 persen (16.855 orang), buruh tani 4,69 persen (11.869 orang), pedagang 4,42 persen (11.185 orang) dan PNS/TNI 2,87 persen (7.260 orang).

Meski penduduk Sampang sebagian besar bekerja di sektor pertanian, kepemilikan tanah mereka sangat kecil rata-rata hanya 0,250 hektar/KK. Begitu pun soal pengairan, sekitar 80 persen masih bersifat pengairan sederhana. Inilah antara lain yang menyebabkan sekitar 104.817 jiwa atau 201.367 KK penduduk Sampang berada dalam kondisi miskin (pra sejahtera).

***

PAMEKASAN dengan jumlah penduduk 700.270 jiwa, sekitar 72,62 persen di antaranya bekerja di sektor pertanian. Penduduk yang bekerja di luar sektor pertanian sangat sedikit, misalnya, di sektor industri 10,52 persen, perdagangan 9,54 persen, dan jasa 7,34 persen. Sedangkan tingkat pendidikan masyarakatnya, belum sekolah 31,27 persen, belum tamat SD 29,89 persen, tamat SD 25,33 persen, tamat SLTP 5,93 persen, dan tamat SLTA ke atas 7,60 persen.

Di Pamekasan, kegiatan industri berkembang baik terutama batik, pande besi, genteng dan gerabah yang tercatat ada 11.335 unit. Sektor industri ini mampu menyerap 34.642 tenaga kerja dengan total investasi Rp 4 milyar dan nilai produksi Rp 154 milyar. Sedangkan khusus untuk industri kecil garam rakyat, potensinya sangat besar dan menjadi salah satu andalan kabupaten ini. Industri garam yang telah dikelola secara turun-temurun, kegiatannya tersebar di wilayah pantai selatan Madura meliputi Kecamatan Tlanakan, Pademawu dan Galis dengan total produksi 60.000 ton, serta PT Garam 70.000 ton.

Sektor lain yang berkembang di Pamekasan adalah peternakan sapi dan perkebunan tembakau. Peternakan sapi, misalnya, saat ini populasinya mencapai 111.990 ekor dan sebagian dikirim untuk memenuhi kebutuhan daerah lain. Sedangkan perkebunan tembakau, luas arealnya mencapai 36.948 hektar dengan total produksi 17.383,39 ton.

Perdagangan tembakau ini setiap tahun mendatangkan pendapatan bagi masyarakat sekitar Rp 382,4 milyar.

Cabai jamu juga berkembang di Pamekasan dengan luas areal 234 hektar dan total produksi mencapai 197,91 ton. Karena permintaan cabai jamu terus meningkat, areal perkebunannya bakal diperluas dan sudah dipersiapkan lahan seluas 2.500 hektar.

***

SUMENEP adalah wilayah Madura paling timur. Dengan jumlah penduduk 963.361 jiwa, sektor kelautan merupakan potensi yang cukup menjanjikan. Ekspor hasil lautnya yang terus meningkat, memberikan indikasi kuat, jika sektor ini digarap dengan serius, tentunya akan memberikan manfaat lebih besar kepada rakyat Madura. Ikan teri nasi, misalnya, ekspornya menembus Jepang. Volume ekspornya tahun 1985 tercatat hanya 778,8 ton sekarang meningkat menjadi menjadi sekitar 1.438,8 ton per tahun.

Ikan kerapu juga mengalami peningkatan ekspor dari dari 442,6 ton menjadi 705 ton dengan negara tujuan Hongkong dan Singapura. Lobster hidup meningkat dari 2,70 ton menjadi 3,50 ton dan sirip ikan hiu meningkat dari 0,20 ton menjadi 0,35 ton. Semua potensi kelautan ini tujuan ekspornya Hongkong dan Singapura. (tif)

Berita daerah lainnya:

atas