Surabaya, JP. Tragedi Madura yang menewaskan tiga anggota
reserse Polwiltabes Surabaya membuat "gemes" seluruh jajaran
kepolisian. Kemarin, sebanyak 42 warga Daleman, Galis, yang diduga kuat sebagai pelaku
pembantaian diamankan dan langsung diangkut ke Mapolres Bangkalan.
Namun puluhan tersangka yang dibawa ke
kantor polisi ini tidak termasuk Musa dan Laura Ali, yang kabur ketika dikeler petugas.
Kedua buronan kelas satu polisi ini sangat mungkin masih berada di tempat
persembunyiannya. Menurut informasinya, keduanya sudah melarikan diri dengan kendaraan
Honda Tiger, yang juga diperoleh dari hasil kejahatan.
Sumber di Polres Bangkalan menyebutkan,
sampai tadi malam, ke 42 tersangka ini masih dalam pemeriksaan penyidik serse gabungan
dari Polwil Madura dan Polwiltabes Surabaya. Belum jelas peranan masing-masing tersangka
dalam peristiwa pembunuhan polisi itu. Siapa sebagai pelaku pengeroyokan dan
pembunuhannya. Dan siapa yang cuma ikut-ikutan.
Yang menyulitkan, kebanyakan dari mereka
mengaku tidak tahu menahu dengan kejadian itu. "Setiap ditanya jawabannya selalu
'tak oneng' (tidak mengerti, red),"jelas polisi yang ikut memeriksa tersangka. Meski begitu, polisi terus memeriksa mereka dengan sangat
intensif.
Untuk memastikan keterlibatan para
tersangka, rencananya mereka dipertemukan dengan keempat polisi Surabaya yang selamat dari
malapetaka ini. Karena, setidaknya, ada beberapa dari mereka mukanya masih dikenali.
"Dan dari sinilah nantinya penyidikan ini terus dikembangkan. Sasarannya
mencari semua pelaku yang ikut menyebabkan tewasnya tiga polisi," paparnya.
Sementara itu, langkah jajaran Polda Jatim
untuk mengambil sikap terhadap tindakan brutal warga Galis ternyata tidak gegabah. Polda
tetap memberi kesempatan kepada tokoh masyarakat setempat untuk menyerahkan Musa tanpa
harus ada tindakan tegas petugas. Kesempatan inipun diberikan Polda hanya dalam waktu 24
jam.
"Mereka kami beri deadline sampai jam
lima pagi tadi (kemarin Red.). Tapi sampai sekarang (kemarin saing, Red.) tak ada
informasi dari mereka kalau pelakunya bisa ditangkap,"ujar Kapolda Jatim Mayjen Moh
Dayat. Lantaran gagal menyerahkan Musa itulah, Kapolda langsung menugaskan anak buahnya
untuk menyisir perairan Pulau Madura.
"Jangan sampai dia melarikan diri dari
wilayah itu. Mereka sudah kami kepung, baik dari darat maupun selat Madura," ujarnya.
Untuk "mengamankan" pelaku utama
yang sebelumnya sudah menjadi TO (target operation) itu, Kapolda mengakui anak buahnya tak
akan membabi-buta. "Mereka tetap akan berpegang pada landasan hukum yang berlaku.
Dalam jiwa prajurit tak boleh ada sikap balas dendam. Mereka harus bertugas sesuai dengan
aturan yang sudah digariskan komandannya."(mam/amu)