back | |
Serambi MADURA |
PadepokanVirtual Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment |
Jumat 03 September 1999 |
Radar Madura |
Pelukis Pameran Tunggal
Bangkalan, Radar.- Jika wanita Bali sering jadi model lukisan, mengapa wanita Madura tidak? Kaum hawa di Pulau Madura dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya, tak kalah lembut dan menarik dibandingkan wanita dari suku lain. Itulah yang akan ditunjukkan Chairil Anwar lewat karya-karyanya yang akan dipamerkan di Galeri Mini Pusat Kebudayaan Jepang di Summit Mas, Jl Panglima Sudirman, Jakarta. Pameran tunggal putra Madura kelahiran Bangkalan 1965 ini didukung oleh Japan Foundation dan akan berlangsung mulai tanggal 6 hingga 18 September 1999 mendatang. Saya ingin menunjukkan bahwa Madura itu tidak identik dengan carok dan kekerasan. Namun, di Madura juga ada kelembutan dan keindahan, kata Chairil. Dalam pameran bertajuk Potret Madura tersebut, Chairil Anwar akan memajang sekitar 35 buah karya terbarunya. Lukisan yang ukurannya bervariasi mulai 40 x 60 hingga 80 x 1 meter ini dipatok dengan harga antara Rp 5 juta hingga Rp 50 juta. Sesuai dengan tema pameran, karya Chairil memang banyak memotret alam dan kehidupan sosial budaya masyarakat Madura. Pria yang menjadikan kesederhanaan, lugu, jujur dan kemauan keras sebagai konsep berkesenian (sesuai watak dan karakter orang Madura, Red) ini, sering mengangkat wanita Madura dan aktifitasnya sebagai obyek karyanya. Pelukis yang memiliki gaya lukisan dekoratif tapi dengan aksen aliran surealis ini, sudah melukis sejak kecil. Atas dorongan sang kakek, Chairil menekuni seni lukis lebih serius lagi. Karena itu, ketika masuk perguruan tinggi, ia juga memilih jurusan seni lukis. Selama karier lukisnya, Chairil Anwar sering menggelar pameran meski baru di tingkat daerah. Karena itu, undangan dari Japan Foundation Jakarta untuk mengadakan sebuah pameran tunggal disambutnya dengan baik. Dan, untuk kesempatan pertamanya ini ia tak mau melupakan akarnya, sehingga ia memberinya judul Potret Madura. Sebab, alam dan manusia Maduralah yang selama ini jadi inspirasi karya-karya saya, katanya. (ris/rd) |