Pengakuan Pendukung Basofi: 'Kami Disuruh Pak Mail' PARA pengunjuk rasa pendukung Basofi Soedirman yang menduduki Gedung DPRD I Jatim, Senin (3/8) siang tadi, beragam. Tapi peserta dari Aliansi Pendukung Basofi (APB) yang paling heterogen. Mulai dari pemuda, bapak-bapak, ibu-ibu, sampai ibu usia lanjut.
back Bahkan banyak terlihat ibu-ibu menggendong anak kecil atau membawa anak-anak usia sekolah. Sebagian besar ibu-ibu tersebut berasal dari kawasan Kremil, Tambak Asri.
Dan dengan lugu mereka mengatakan, kedatangannya ke DPRD I Jatim lantaran disuruh oleh seseorang. "Kami disuruh datang ke DPRD Jatim oleh Pak Mail, pegawai Pemda KMS di Jl. Tambak Asri. Kami disuruh berkumpul di rumahnya, lalu dinaikkan truk ke sini," ujar seorang ibu dari Kremil.
Para peserta demo merupakan gabungan dari beberapa kelompok, tapi sebagian besar dari APB (Aliansi Pendukung Basofi) Jatim, yang datang dengan puluhan truk dari Tambak Asri, Benowo, Kaliasin, Tambak Dalam, Sidoarjo, dan Madura.
Selain APB, ada lagi kelompok yang menamakan diri APA (Aliansi Perjuangan Aspirasi) yang dipimpin Hengky Bambang Widodo SH.
Dua truk pendukung Basofi yang juga ke DPRD Jatim siang tadi ada yang menamakan Kelompok Pemulung Islam (Kopi). Selain itu juga sejumlah anggota Formasa (Forum Mahasiswa Surabaya).
Tapi Ketua Persatuan Keturunan Madura, R M. Liam, penemu ular bertulisan Arab "Selamatkan Suharto-Hartono", yang terlihat di DPRD Jatim, menolak disebut pendukung Basofi. "Saya ke sini hanya memantau keadaan," ujarnya. "Basofi Soedirman bukan cagub Jatim. Tetapi dijagokan menjadi Mendagri, sebagai pengganti Syarwan Hamid," ujarnya.
Ratusan pendukung Basofi Soedirman berdialog dengan pimpinan DPRD Jatim. (eru)