back | |
Serambi MADURA |
PadepokanVirtual Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment |
Sabtu,3 April 1999 | Jawa Pos |
Surabaya, JP.-
Para tokoh Madura kini bersatu mencari solusi terbaik untuk membantu korban kerusuhan
Sambas. Salah satunya adalah membentuk Lembaga Kemanusiaan Musibah Sambas Indonesia
(LKMSI). Para pengurus lembaga ini terdiri atas para tokoh masyarakat Madura yang tersebar
di beberapa organisasi kedaerahan, antara lain, Ikamra, Yayasan Rampa' Naong, Yayasan
Andhap Ashor, dan Paguyuban Kesejahteraan Keluarga Besar Masyarakat Madura se-Indonesia.
LKMSI dibentuk lantaran selama ini beberapa tokoh Madura banyak yang berjalan sendiri-sendiri dalam menyikapi permasalahan menyangkut daerahnya. "Untuk itu, seluruh organisasi, yayasan, atau perkumpulan yang mengatasnamakan orang Madura disatukan di lembaga ini," ujar Ketua LKMSI H Nilam didampingi beberapa tokoh masyarakat Madura kemarin.
Hadir dalam pembentukan lembaga itu, antara lain, mantan Gubernur Jatim H M. Noer, H Zaini, H Busiri, H Sihab, H Mudjiono, dan H Thabrani. Sedangkan tokoh masyarakat dan ulama yang duduk sebagai pembina di lembaga ini, antara lain, H M. Noer, KH Imron Hamzah, KH Wahid Zaini, KH Fawaid As'ad, KH Fuad Amin Imron, dan KH Dhofirsyah.
Pada kesempatan itu, H M. Noer juga meminta agar lembaga ini benar-benar bisa memberikan manfaat secara langsung kepada warga Madura yang ditimpa musibah, khususnya dalam kasus Sambas. Untuk itu, ia meminta agar seluruh pengungsi Sambas, baik yang masih ada di Kalbar maupun yang sudah kembali ke Jatim, mendapatkan perhatian ekstra.
Artinya, mereka harus mendapat makan, pakaian, dan tempat penampungan yang layak. Termasuk yang dirawat di rumah sakit, kata Pak Noer, biayanya juga harus menjadi tanggungan yayasan ini. "Kami berharap, lembaga ini secepatnya juga membuat laporan yang rinci mengenai fakta tragedi Sambas yang banyak memakan korban jiwa dan harta. Selanjutnya, melaporkan hasilnya ke Komnas HAM," papar H M. Noer.
Dan, saat itu juga, beberapa tokoh masyarakat dan ulama langsung menyerahkan bantuan kepada LKMSI melalui Bank Jatim dengan rekening No 200.03.02/12761. Hingga kemarin, dana yang terkumpul sudah mencapai Rp 188,5 juta. "Para penyumbang dan laporan penggunaan uangnya akan kami umumkan secara transparan di koran," kata H Nilam.
Menurut Nilam, yang mengawali pemberian bantuan Rp 100 juta, dana yang masuk melalui LKMSI akan digunakan sepenuhnya untuk membantu korban kerusuhan Sambas. "Saat ini sudah 1.573 pengungsi yang pulang kampung ke Jatim. Dan, Rabu depan akan datang lagi sekitar 2.000 pengungsi di Tanjung Perak dengan menumpang KM Bukit Raya. Yang sangat kasihan, ternyata banyak di antara pengungsi itu yang tidak tahu daerah asalnya di Madura karena mereka memang dilahirkan di Sambas," tambah H Zaini. (cho)