Jika Tak Manfaatkan Pariwisata: Orang Madura Jadi Kuli di Negeri Sendiri
Bangkalan - Surabaya Post
Menteri Pariwisata Seni dan Budaya, Marzuki Usman, mengingatkan masyarakat Madura akan menjadi kuli di negeri sendiri (dan orang luar yang menikmati keuntungannya) jika kita terlambat menangani potensi wisata yang kita miliki.
"Wisata Pulau Madura ini bisa dijual ke dunia internasional asal pengelolaannya bagus, dengan penyajian selera dunia," katanya saat pengukuhan Masyarakat Peduli Pesona Pariwisata Madura, di Pendapa Kabupaten Bangkalan, Kamis (18/2).
Selera wisatawan dunia yang lagi ngetren sekarang, kata Marzuki Usman, adalah nuansa yang asli dan kelokalan. Mereka sudah bosan dengan suasana glamour dan yang polesan-polesan.
"Desa-desa di Madura punya keunikan masing-masing yang masih asli yang bisa diangkat. Ini akan mengangkat perekonomian kerakyatan kita," ujarnya.
"Cuma WC di Desa berupa jumbleng itu perlu diubah dengan WC duduk yang biasa bagi wisman. Namun kita sudah biasa dengan jongkok, Menterinya pun kalau ke WC masih tetap jongkok, padahal itu untuk duduk," katanya disambut tawa yang hadir.
Kalau potensi ini terlambat digarap, kata Marzuki, tidak mustahil dalam waktu 10 tahun ke depan Desa-Desa yang mempunyai ciri khas lokal dan asli akan dikelola orang luar negeri. "Seperti yang disampaikan Pak Noer, di Madura ada pasir putih kiloan meter," tambahnya.
"Jika dibiarkan, orang asing yang menggarapnya. Orang Madura bisa jadi cuma kuli menggotong barang-barang yang diperlukan di tempat wisata itu," ingatnya. (kas)